Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2012

Sendawa

Waktu terus berputar hari semakin gelap gemericik hujan gantikan dentang waktu sirami atap rumahku yg berdebu Perapianku kosong bahkan bara berubah seperti jerami dimana sang api malas melahapnya karena hampir tiada abu Berandaku rapuh tiada meja atau kursi tempat bertamu hanya ada teh yg sudah basi yg bisa aku suguhkan jika kau datang Pagar bambu sudah aku ikat tapi kau bisa menghancurkanya walau hanya menjentikkan jarimu pintu rumah sudah terkunci tapi aku siaga di depannya mungkin sebuah ketukan yg kutunggu mungkin ... ya mungkin Semua terserah padamu aku hanya sebuah kekosongan dari bilik yg kotor kau bisa datang kapan saja meski tanpa pintu Hanya ada lemari butut di dalam rumahku dg kasur lapuk dan bantal lusuh oh ya... di lemariku ada sebuah laci penuh cinta meski tanpa kemewahan semua terserah padamu jika kau mau larut bersama tangisku aku akan menebang bambu untuk peraduanmu ya... peraduan cinta kita