Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

Cokek di rumah kawin

Gambar
Tangerang sudah di kenal banyak orang dari semenjak jaman perjuangan, ada beragam etnik dan budaya yang dari dahulu sampai sekarang menetap turun temurun di tangerang, kali ini sy mengajak pembaca untuk menyimak sedikit tentang budaya dari pinggiran kota tangerang yang masih di pertahankan oleh warga keturunan atau warga cina yang ada di tangerang dan sebagian besar menyebutnya cina benteng, yang akan kita bahas adalah sebuah tarian  khususnya tarian cokek yang diadakan di rumah kawin. Cokek sendiri berasal dari bahasa Hokkian,  Cio Kek  yang berarti penari wanita. Para penari cokek berdiri berjejer sambil menari mengikuti irama gambang kromong. Penari cokek mengajak tamu untuk menari bersama secara berpasangan dengan berhadap-hadapan. Bila tamu tersebut bersedia ikut menari, maka mulailah mereka  ngibing, para penari cokek ini tidak menari di sebuah panggung atau gedung pertunjukan, tapi mereka menari di sebuah aula yang di sewakan yang semua orang tangerang mengenalnya

Trunyan di Bali

Gambar
Tak ada mayat yang dikubur di desa ini. Kremasi lewat upacara "ngaben" khas Bali pun tidak berlaku di Trunyan. Semua mayat digeletakkan begitu saja di salah satu sisi kuburan. Tengkorak-tengkorak ini adalah yang tersisa dari mayat-mayat lama. Begitu masuk pelabuhan, terdapat papan penjelasan seputar sejarah dan tradisi di Kuburan Trunyan. Wisatawan tak dipungut biaya apa pun untuk masuk ke area kuburan. Anda hanya perlu mengisi buku tamu dan memberi sumbangan seikhlasnya. Gapura masuk ke Kuburan Trunyan terletak dekat pesisir Danau Batur. Suasana seram seketika menyergap, gapura ini tampak rapuh dan tua. Pohon-pohon raksasa di dalamnya seperti melambai menyeramkan. Beberapa tengkorak juga sudah menyambut wisatawan dari gapura ini. Area Kuburan Trunyan tak terlalu besar. Naik beberapa anak tangga, tibalah di area kuburan utama. Walaupun siang hari dan matahari cukup terik, suasana mistis tetap kental terasa. Namanya Ancak Saji, penutup may

Preman selebritis dari tahun ke tahun

Gambar
Peralihan penguasa bisnis jagoan di Ibu Kota bukanlah suksesi yang mulus. Pada 1990-an, area ini dikuasai Hercules. Ia semula pemuda Timor yang direkrut Komando Pasukan Khusus, atau Kopassus, pada saat proses integrasi wilayah itu ke Indonesia. Terluka dalam kecelakaan helikopter, ia dibawa Gatot Purwanto, perwira pasukan yang dipecat dengan pangkat kolonel setelah insiden Santa Cruz, ke Jakarta. Hercules   Hercules menetap di Jakarta, dan segera merajai dunia para jagoan. Ia menguasai Tanah Abang. Namanya pun selalu dekat dengan kekerasan. Kekuasaan tak abadi. Pada 1996, ia tak mampu mempertahankan kekuasaannya di pasar terbesar se-Asia Tenggara itu. Kelompoknya dikalahkan dalam pertikaian dengan kelompok Betawi pimpinan Bang Ucu Kambing, kini 64 tahun. Sejak itu ia tak lagi berkuasa. Tapi namanya telanjur menjadi ikon. Seorang perwira polisi mengatakan, setiap pergantian kepala kepolisian, Hercules selalu dijadikan "sasaran utama pemberantasan preman".

Ganggang nista II

Gambar
  Terminal Pagi itu hiruk pikuk di terminal Blok B terjadi seperti biasanya, tampak para penghuni terminal beraktivitas dengan kesibukannya masing-masing, di sebuah warung kopi nampak duduk seseorang yang sudah kita kenal dengan panggilan bangli atau gojali, dia adalah pengangguran yg kadang nyerep jadi supir angkot dan terkadang tanpa malu diapun menjadi tukang parkir dan sekaligus preman yg di segani di terminal Blok B ini, gojali menghirup kopi dengan nikmatnya sambil mengobrol tak jelas dengan beberapa kawannya, kadang terdengar tawa dari senda mereka entah apa yg di bicarakannya, kala mereka tengah asik bersenda tiba-tiba gojali di kejutkan oleh teriakan seorang pemilik warung sebelah tempat mereka mengobrol karena dagangannya di acak-acak oleh petugas kam-tib yang mengusirnya agar pindah berdagang dan keluar dari terminal itu dengan alasan kebersihan, gojali dan kawan-kawannya bangkit dari tempat duduk mereka, dengan gagahnya gojali melenggang menghampiri orang y