Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

Bias

Sisa sebatang rokok temanku malam ini tapi aku punya banyak kenangan dalam pekatnya yang menari dalam jelaga bayangmu. Lampu jalan mulai redup seperti larut dalam sepi pucuk puspa bersandar pada dinginnya malam lupakan rindu yang hampir padam. Mataku hanya menatap gelap tengadah berharap cahaya pada rembulan sedang anganku entah dimana. Akalku mengembara menyeruak kabut dari bias senyum manismu menerka segala candu dari hidup tanpa kasta. Lagi-lagi aku terjebak pada ingatan masa lalu yang semua hanya tentangmu tentang segala rasa tanpa jeda bahkan tanpa cinta. Sudahlah...  akupun hanya berharap ada dendang yang menghiburku meski sebenarnya aku bosan merayu ilalang sayu.

Masih tentangmu

Gambar
Aku adalah lelaki yang kelak akan menentukan garis, kepergian dan kepulanganku adalah keringat yang akan membuatmu bernyanyi, percayalah.. dari hening yang tercipta ada bias bayangmu indahkan panorama, aku menikmatinya meski itu fatamorgana, hening adalah caraku mencipta rindu, diam adalah caraku mengingat dirimu, dan do'a adalah caraku untuk membahagiakanmu.. saat puisiku kehilangan satu kata, adalah kau penggenap tangis dan tawa hingga syairku bernyawa, mengayun kata dari lipatan do'a, adalah nadi dari tiap aliran darahku yang merambat menjandikannya puisi kerinduanku, tentangmu..