Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Aku sedang sakit

Satu persatu kenikmatan mulai hilang satu persatu pula sahabat mulai hilang Tembok putih jadi sekat pembatas tatapanku beberapa orang berlalulalang tak ada tawa ataupun canda duka menghiasi wajah mereka Beberapa datang membawa buah tangan beberapa datang membawa harapan beberapa datang membawa segala macam kudapan beberapa datang membawa yang semua aku tak suka Aku sedang sakit aku sedang tak enak makan bahkan aku sedang tak enak berharap atau berkhayal entah itu tentang apapun Kenapa tak kau bawakan makanan itu saat aku sedang sehat kenapa tak kau bawakan harapan itu saat aku sedang sehat dimana segala macam bisa aku lahap sudahlah, mungkin kau sibuk akupun sibuk Tembok Rumah Sakit ini jadi pengingat bahwa aku tak selamanya sehat tulang belulangku mulai gemeretak dan tua tak mungkin ter-elak Aku mulai tua mulai banyak kekurangan aku tak merasa sedih karena hidup sewajarnya memang begini 28 maret, lantai 3 kamar 3007, sari asih

Aku adalah kopi

Titik jenuh perlahan menghampiriku, meluluhkan segala rasa yang ada, seperti perapian yang tak menyisakan debu, membakar arang tanpa bara. Harapanku jauh mengangkasa, menembus malam mencabik gulita, tanpa daya bahkan tanpa nyawa, seperti jelagajelaga menghiba cahaya.  Gelap..., itu yang ada dalam setiap khayalku, entahlah..., kau tak lagi merona dalam hidupku, atau aku saja yang malu merindukanmu. Larutlah kau dalam cangkir kopiku, larutlah kau dalam setiap inginku, temani nikotin dalam aliran darahku, temani khayal dalam benakku. Jenuhku hanya soal menunggumu, gelapku hanya soal ketakutan penolakanmu, rasaku tentang merindumu, dan khayalku masih tentang dirimu. Tidurlah, dan bantulah aku saat kau bangun dari tidurmu, sibakkan segala jelaga yang mengaburkanmu, karena rasa ini selalu tentang dirimu. Ketahuilah, aku adalah kopi; pahit atau manis terserah caramu meracik, dan terserah kau tempatkan aku dimana selayak anganmu.