tag:blogger.com,1999:blog-68994867271363925382024-03-13T15:58:29.940+07:00PASIR PEMALUBijaksana di segala suasana dengan cintaPASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.comBlogger100125tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-46965354655414094992019-11-24T19:53:00.000+07:002019-11-24T20:58:50.277+07:00Perjalanan.<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Satu tahun.......<br />
aku pergi dari kebiasaan lama, mencari sesuatu yang mungkin tak perlu di cari, aku menyesal telah mengikuti keinginan, sebenarnya aku hanya ingin pergi dari titik jenuh, sampai akhirnya aku menemukan kejenuhan yang lain. Sekarang aku mengerti apa itu rindu, sekarang aku tahu apa itu kehilangan. Sampai pada titik terdalam di mana aku sangat <span style="font-family: sans-serif;">i</span>ngin pulang.<br />
<br />
Aku salah...<br />
aku salah saat aku pergi mencari kebahagiaan, sekarang aku tahu, kebahagiaan itu tidak bisa di cari, kebahagian itu tidak bisa di beli, tapi kebahagiaan itu ada di fikiran, kebahagiaan itu ada di sekitar kita, kita yang harus membentuk kebahagiaan itu, kita yang harus menciptakan kebahagiaan itu.<br />
<br />
Ya...<br />
aku ingin pulang, tapi kemana, tapi pada siapa, terlalu lama aku mengikuti keinginan, terlalu lama aku mencari sesuatu yang tidak semestinya.<br />
<br />
Aku rindu kalian, aku rindu pertengkaran itu, banyak yang belum selesai di perbincangan kita, mungkin kita harus merajut ruang temu, agar kita bisa menciptakan asa yang baru.<br />
<br />
Aku tidak bisa menjanjikan apapun, dan mungkin aku tidak bisa membawa apapun, tapi aku sudah menciptakan hal baru, memulai pemikiran baru, semoga saja tidak kau anggap semu.<br />
<br />
Aku rindu kalian.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcHveUvZlIL8AWJ5bGG5uuInsq4cWs4Fet1chlzisSDuDlpXG4tPKuD1EUAPTFwLIk0OMPGycgCtIdgErHoGlUDfM9AJWPlBeS2m91AcB-jOkN05W2ooqFVFV9t76hsXF7a2nXeOeNPIM/s1600/Screenshot_2019-11-24-13-55-01-06.png" imageanchor="1" style="font-family: sans-serif; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcHveUvZlIL8AWJ5bGG5uuInsq4cWs4Fet1chlzisSDuDlpXG4tPKuD1EUAPTFwLIk0OMPGycgCtIdgErHoGlUDfM9AJWPlBeS2m91AcB-jOkN05W2ooqFVFV9t76hsXF7a2nXeOeNPIM/s320/Screenshot_2019-11-24-13-55-01-06.png" width="144" /></a></div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-41676198170911033812018-08-29T04:44:00.000+07:002018-08-29T04:44:33.664+07:00Oh.. Presiden dan kecebong<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: inherit; font-size: 14px; text-align: justify; white-space: pre-wrap;">Sebentar lagi pemilu, jika mendengar kata pemilu, angkatan 60 dan 70 serta 80an pasti hapal dengan kata "LUBER". Dari kata luber kita harusnya memahami jika pemilu itu, berlangsung untuk umum yang artinya untuk seluruh rakyat indonesia yang cukup usia dan bebas memilih siapapun kandidatnya serta bersipat rahasia. Tapi jika kita menilik pemilu saat ini, semua itu hampir tidak ada, kebebasan seperti di kekang, nilai rahasia sudah hilang, bahkan yang lebih ironis lagi cara kampanye yang sangat sangat jauh berbeda era 80 ke bawah dengan era sekarang.</span></div>
<div class="" data-block="true" data-editor="cqojv" data-offset-key="csj3c-0-0" style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-align: left; white-space: pre-wrap;">
<div style="font-family: inherit; position: relative; text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Era sebelum reformasi, hanya memiliki 3 partai, dengan 3 partai saja itu kampanye sudah sangat meriah sekali, ingat ya, meriah; bukan menakutkan, karena dulu jarang sekali ada gontok2an saat kampanye, sekarang bebas partai, dengan adanya kebebasan pembentukan partai ini sudah sangat menakutkan, jangankan kampanye, baru buat iklannya saja itu bisa membuat bulu roma merinding seluruh tubuh, dulu tidak ada internet, jadi kampanye alakadarnya, sekarang ada internet dan segala bentuk kemajuan lainnya yang bisa menopang untuk berkampanye. Dulu tidak ada namanya kampanye hitam, kampanye ya kampanye, tidak ada embel-embel lainnya.</span></div>
<div style="font-family: inherit; position: relative; text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Sebentar lagi pemilihan Presiden, waktunya masih sangat jauh saja sudah ada banyak pergerakan-pergerakan dari masing-masing pendukung calon, para pendukung calon ini memulai pergerakan dengan apa saja, dari mulai obrolan, tulisan, bahkan pembuatan video. Ironisnya adalah; dari masing-masing pendukung calon, selalu menjelek-jelekan calon lain yang jadi saingannya, dan mereka membuat satu sebutan untuk pendukung calon lain tersebut, 'Kecebong" ya kecebong, pendukung si anu menyebut pendukung calon saingannya dengan kata kecebong, begitu pula sebaliknya, pendukung saingannya pun menyebut pendukung pesainganya sebagai kecebong, jadi menurut saya intinya adalah; kalian yang saling menyebut kecebong adalah kecebong yang sebenarnya.</span></div>
<div style="font-family: inherit; position: relative; text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Banyak di berbagai media sosial akun-akun bertebaran yang hanya berisikan tentang iklan atau lebih tepatnya akun untuk mengkultuskan bahwa calonnya adalah yang terbaik. isinya pun hanya itu-itu saja, pendukung si A bilang; A bagus, jujur, adil, taat dan B jelek, buruk, koruptor dan apalah serta apalah, begitu pula dengan pendukung si B bilang; B bagus, jujur, adil, taat, dan A jelek, buruk dan apalah serta apalah. Coba kita telaah sedikit, pertama akunnya selalu akun baru meski pertemanannya lumayan banyak, kedua pemilik akun tidak pernah menampilkan profil atau jadi diri yang sebenarnya. jadi bisa di pastikan si kecebong kecebong yang mendukung pergerakannya itu hanyalah pekerja yang bergerak di media sosial, pendukung si A ya kecebong itu, pendukung si B ya kecebong itu juga, tugas mereka unik, saat ada tugas mendukung A dia akan buat konten baik tentang si A dan membuat konten buruk untuk si B, dan begitu pula sebailknya.</span></div>
<div style="font-family: inherit; position: relative; text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;">Dan untuk temanku, kerabatku, sahabatku di mana saja kalian berada yang nanti ikut mendukung pemilihan Preside, pilihlah yang terbaik menurut penilaian kalian, bukan penilaian karena bayaran, siapapun itu, karena pada intinya adalah; Pemilihan itu bukan untuk mencari pemimpin yang terbaik, tapi supaya kita tidak di pimpin oleh yang terburuk.</span></div>
<div style="font-family: inherit; position: relative; text-align: left;">
<span data-offset-key="53chf-0-0" style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="font-family: inherit; position: relative; text-align: left;">
<span data-offset-key="53chf-0-0" style="font-family: inherit;">Diam itu emas, tapi bicaralah jika suaramu akan jadi berlian.</span><span style="background-color: rgba(88 , 144 , 255 , 0.15); font-family: inherit;">#janganGolput</span></div>
</div>
</div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-1530633618792847082017-04-08T04:26:00.000+07:002017-04-08T04:26:58.999+07:00Ini bukan puisi 07042017<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk80IGd4cApELS9Bmxh0fQV928gvyJ21DFgbvFAI1WAQq5ZzeA38dZFMd5cON6pILgI5mJKeUOwjikJXF_PDDkNgVh71VJRcCOOZi6YstCsqB4pXM5bM0iAy7fRFMR6yign0e4YYqdCNQ/s1600/Depressed_in_love1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="134" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk80IGd4cApELS9Bmxh0fQV928gvyJ21DFgbvFAI1WAQq5ZzeA38dZFMd5cON6pILgI5mJKeUOwjikJXF_PDDkNgVh71VJRcCOOZi6YstCsqB4pXM5bM0iAy7fRFMR6yign0e4YYqdCNQ/s200/Depressed_in_love1.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Hancur sudah, kealpaan selalu hadir setiap saat, benak meraga raja, jiwa bermandi durja, ini bukan soal aku rapuh, tapi keadaan yang tak berpihak padaku. Keringatku aku telan sendiri, aromaku aku hirup sendiri, karena ini dosaku.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Entah kemana harus kulabuhkan jiwaku, entah dimana harus kusandarkan ragaku, aku lelah berpeluh sembilu, yang menghirisku tak kenal waktu, aku jemu pada ketiadaan, meski aku kerap bersenda dengan kesepian. Aku tidak akan menyerah, ak<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;">u hanya ingin diam sejenak.</span></div>
<div class="text_exposed_show" style="color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif;">
<div style="background-color: white; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; text-align: justify;">
Dunia cukup untuk siapa saja, tapi tak cukup untuk satu orang yang serakah. Aku tau itu, bahkan aku hanya ingin sedikit saja, kata cukup sudah sangat memuaskan bagiku. Aku tak ingin banyak, aku hanya ingin ada, karena akupun tahu, Tuhan hanya akan memberikan yang dibutuhkan hambanya, bukan yang di inginkan hambanya.</div>
<div style="background-color: white; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Aku banyak mengumbar janji, mungkin karena akupun banyak menelan janji. Sayang; maaf jika aku terus menyulitkanmu, ini jauh di luar kuasaku, aku tak bermaksud menyulitkanmu, tapi keadaan yang belum bisa memanjakan aku.</div>
<div style="background-color: white; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Sayang..; Ini bukan puisi, tapi catatan kelam keseharianku. Aku malu menadah padamu, karena aku tak pernah membahagiakanmu, meski itu adalah cita-cita luhurku, entah kapan sampai padamu.</div>
<div style="background-color: white; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Semoga kau bisa bertahan, sampai aku merebahkan sembilu untuk peraduanmu. peraduan kita.</div>
<div style="background-color: white; font-family: inherit; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-small;"><i style="background-color: cyan;">dukadiulangtahunku</i></span></div>
</div>
</div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-28439390652958656902017-03-06T23:25:00.000+07:002017-03-06T23:25:03.003+07:00Catatan si Didot<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Sarapan pagi.</span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><br /></span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">Tepat jam 06:00 pagi, gue bangun dengan penuh semangat, duduk, ngumpulin nyawa, setelah itu ngumpulin keberanian buat mandi. </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">Setelah berpikir hampir setengah jam, akhirnya gue memutuskan diri berjingkat mengambil handuk yang juga masih terlelap."Sial" gerutu handuk, </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">Hmmm handuk gue di tariknya susah banget, seperti pegangan sama tiang jemuran, kalo gue boleh tebak, kayaknya handuk gue lagi mimpi nih. </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">Tapi dengan semangat 45, akhirnya handuk itu luluh juga di tangan gue, dengan lembut handuk itu pegangan di bahu gue, gue sih cool aja.</span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Pintu kamar mandi berderit membuka diri, padahal gue cuma menyentuhnya, hmmm mungkin ada rindu yang mendalam setelah 2 hari gak gue sentuh. </span><span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Tiba-tiba "braakkk" gayung terjatuh dari atas pinggiran bak mandi, kayaknya dia kaget liat gue pagi-pagi masuk kamar mandi, "biasa aja kali" gerutu gue dalam hati. </span><span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Air menetes sangat perlahan, jatuhnya seperti cairan infus, kira-kira 12 tetes permenit, "hmmmm nyindir" kata gue sama kran yang malas2an, o</span><span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">wh, gue baru inget, mungkin dia pikir gue akan melakukan hal seperti 2 hari yang lalu, dan itu menginspirasi gue buat bikin tulisan </span><span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">TUTORIAL MANDI BEBEK, inget itu gue senyum-senyum sendiri. "Tenang bro, sekarang gue mau mandi beneran" bisik gue sama kran yang belom juga b</span><span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">ersemangat mengeluarkan airnya, dengan sekuat tenaga, gue cabut penutup kran air itu (maklum, krannya sudah rusak, jadi untuk menyumbatnya </span><span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">gue memakai kayu yang di selimuti plastik), setelah penyumbat air di buka kucuran air tidak bertambah, hiks menyedihkan, gue merasa kotorrrr. </span><span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Bak mandi kayaknya mulai batuk-batuk kecil ngeledek gue, padahal saat itu hasrat gue untuk mandi sudah di ubun-ubun. Tapi dengan tekad yang s</span><span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">udah bulat, dan semangat yang begitu menggebu, gue memutuskan untuk menunggu bak mandi sampe penuh, karena gue yakin, hal apapun yang di l</span><span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">akukan dengan penuh semangat, pasti akan membuahkan hasil, dan tentu saja semua akan indah pada akhirnya. Handuk nyubit pipi gue, seperti </span><span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">bisa membaca apa yang ada di pikiran gue. Setelah hampir 1 jam menunggu, akhirnya bak mandi penuh juga, gue deketin cermin yang dari tadi </span><span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">sudah semangat pengen liat gue mandi, sebetulnya dari tadi cermin itu sudah teriak2 "buka-buka-buka", tapi gue cuekin aja, males ladeninnya. </span></span><span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">"Maaf ya" kata gue sama cermin, gue balik cermin itu agar menghadap tembok, karena gue yakin dia pasti ngintipin gue mandi, dan gue gak mau k</span><span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">esucian gue ternoda. Gue gantungin handuk pada tempatnya, (untuk hal ini, gue sangat teliti, gue gak mau meletakan sesuatu yang bukan pada </span><span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">tempatnya, soalnya gue pengalaman saat gue mempercayakan hati gue untuk di simpan, tapi ternyata bukan pada tempatnya, ternyata itu tempat orang lain, akhirnya hancur berantakan. </span><span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">untuk hal ini, percaya deh sama gue) setelah handuk nyaman pada tempatnya, parlahan gue buka baju gue, gue buka celana gue, tiba-tiba "duk-</span><span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">duk-duk". sabun loncat-loncat kegirangan, liat gue tinggal pake celana dalam doang. "hmmm jangan mulai nakal deh" sungut gue pada sabun. </span><span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">sabun mulai diam, tapi tatapannya gak juga lepas dari badan gue, dengan sangat terpaksa akhirnya gue tetap buka celana dalam gue, setelah gue polos tanpa sehelai benangpun, gue mulai bimbang, mana yang harus gue sentuh terlebih dahulu, gayung atau sabun, sabun loncat-loncat minta di sentuh terlebih dahulu, dan dia terlihat begitu menggoda. </span><span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">"Tidak" bisik gue dalam hati, gue harus fokus, gue harus tetap pada jalur tujuan gue, karena gue percaya, jika kita fokus </span><span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">pada tujuan, maka segala hal akan mudah di raih. Akhirnya dengan berat hati dan sangat terpaksa, gue mandi dengan khidmat. Hanya mandi saja.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">Setelah sekitar 1 jam 20 menit, akhirnya selesai juga gue mandi. </span></span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">"Cukup untuk 3 hari" pikir gue dalam hati. Gue dandan serapi mungkin, g</span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">ue sisiran, dan ngaca (ngarep) seganteng mungkin, di depan cermin lagi-lagi gue di landa kebimbangan yang teramat sangat, "pagi ini, gue </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">pake penampilan ganteng atau biasa aja ya" begitu kira-kira yang ada di pikiran gue, soalnya gue bingung, kalo gue pake penampilan biasa aja </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">gue susah buat ngedapetin apa yang gue mau, terutama utang nasi uduk sebelah rumah gue, tapi jika gue pake penampilan ganteng, gue capek jawab sapaan ibu-ibu tetangga sekitar rumah gue. </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">Di dalam kebimbangan itu, gue inget kata bijak yang di buat penyair amatir, begini kira-kira; ganteng tidak mencerminkan segalanya, maka </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">gantenglah sewajarnya, begitu kayaknya kata bijaknya, semoga gue salah. Akhirnya dengan berat hati, pagi ini gue pake penampilan </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">ganteng sederhana, karena gue yakin kesederhanaan akan menutup segala sipat angkuh yang kita miliki, </span></span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">sekali lagi, untuk hal ini percaya gue.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">Sudah jam 8:00 pagi, hari ini gue rencana makan nasi uduk yang paling mahal. </span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"didoooot, mau kemane lu" emak gue teriak dari dapur. </span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"sarapan mak" sahut gue gak pake nengok. </span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">Setelah menutup pintu depan, kaki gue melangkah dengan pasti. janda kembang tukang nasi uduk sudah </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">nampak di depan mata gue, sebelum gue nyampe ke tempat penjual nasi uduk, banyak benar godaan yang harus gue hadapi. </span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"didot mau kemana" </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">sapa tetangga ibu-ibu muda yang ngontrak di sekitar rumah gue. </span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"sarapan tante" begitu jawab gue asal. </span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">dan hampir separuh </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">tetangga rumah yang gue lewati menyapa gue, padahal gue udah pake tampilan ganteng sederhana. Aroma nasi uduk sudah sangat menggoda. </span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"didot di bungkus apa di sini" sapa tante ani. gue gak langsung jawab, gue tengok kiri kanan, "sepi" dalam hati gue. </span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"di sini aja tante" </span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">Tante ani janda beranak satu, usia nya gak beda jauh sama gue, mungkin hanya beda bulan, ya dia lebih tua beberapa bulan. orangnya cantik, </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">seksi, juga ramah, kadang sesekali gue suka curi pandang, hanya untuk liat kalung emas yang melingkar di lehernya, kalungnya mulus banget.</span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"hey, ini mau pake apa?" tanya tante ani membuyarkan lamunan gue. </span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"biasa aja tante, telor kasih semur jengkol" jawab gue</span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">dan itu makanan </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">kesukaan gue, setelah piring di tangan gue, gue makan dengan sangat perlahan, gue ingin berlama-lama di warung nasi uduk itu. karena waktu </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">sudah beranjak siang, nasi uduk sudah hampir habis, jadi pembelipun sudah semakin sepi, kesempatan ini gak gue sia-siain. </span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"didot gak kuliah" </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">tanya tante ani. </span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"mau tante, nanti selepas sarapan ini berangkat" jawab gue sekenanya. </span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"buruan makannya nanti terlambat loh". kata tante ani</span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"santai aja tante, masih betah nih, eh maksudnya nasi uduknya belom abis" kata gue. </span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">Tante ani tersenyum </span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"kalo betahmah mainnya malam, jangan </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">pagi-pagi begini" </span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">tante ani sambil tersenyum dan melirik nakal ke arah gue. tentu saja gue salah tingkah di candain begitu. nasi uduk </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">belom juga habis, tenggorokan gue tercekat pas tante ani duduk di depan gue, kalung di lehernya semakin memutih. </span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"didot pacarnya orang mana?"</span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"gak ada tante, saya mau fokus kuliah dulu" jawab gue gemeteran</span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">sementara celana gue seakan semakin menyempit, tante ani liatin gue yang </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">salah tingkah, buru-buru gue habisin nasi uduknya. </span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"berapa tante?" tanya gue. </span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"sepuluh ribu" jawab tante ani. </span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">gue langsung bergegas pulang. </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">tanpa menengok ke belakang gue langsung jalan cepat ke arah rumah. </span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"didot" , gue menoleh ke belakang</span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"jangan ke kamar mandi ya" tante ani </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">melanjutkan kalimatnya</span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">rupanya tante ani tau betul apa yang gue pikirin, muka gue tiba-tiba memerah, tanpa menjawab gue langsung pulang. </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">sementara tante ani tertawa melihat salah tingkahnya gue, dan gue kalah telak, gue merasa perasaan gue sudah di intimidasi. </span></span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">Setelah minta uang jajan, dan sedikit berbasa basi, gue berangkat kuliah dengan penuh semangat, tentu saja dengan naik motor kreditan emak.</span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">Anak kampus.</span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="background-color: #f5f8fa; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">Didot terlihat seperti remaja yang menjelang dewasa pada umumnya, orangnya biasa saja, kelebihannya adalah dia selalu nampak ceria meski dalam keadaan apapun, terlihat seperti orang lugu meski kadang-kadang kecerdasannya nampak dari keluguannya itu. Didot kuliah di sebuah universitas di kota tempat tinggalnya. semester IV dan sedang lucu-lucunya, dia tidak tampan tapi juga tidak jelek, sederhana saja, lebih ke arah pasaran, didot dua bersaudara, adiknya rani masih duduk di kelas dua sma, dan sma nya bersebelahan dengan kampus tempat kuliah didot. </span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="background-color: #f5f8fa; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">Kedua orang tua didot pekerja keras, tapi tidak terlalu keras, sama seperti orang indonesia pada umumnya. Ayahnya pegawai negri sipil golongan II, yang penghasilannya mungkin lima koma, setiap habis gajian setiap tanggal lima sudah koma, ibunya pedagang sayuran yang setiap pagi keliling menjajakannya ke semua tetangganya, termasuk pada ani janda penjual nasi uduk itu. Didot dan rani termasuk anak yang rajin juga, rajin memberi alasan setiap di suruh mengerjakan sesuatu oleh kedua orang tuanya. Seperti pagi ini,</span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="background-color: #f5f8fa; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"Raniiiii"</span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="background-color: #f5f8fa; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"ya bu"</span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="background-color: #f5f8fa; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"sudah mandi sana, sudah jam berapa ini, nanti kamu terlambat sekolah"</span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="background-color: #f5f8fa; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"bang didot mau mandi lebih dulu katanya bu" jawab rani asal.</span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="background-color: #f5f8fa; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"mana ada abangmu mau mandi lebih dulu, dia masih tidur, cepat mandi sana" sahut ibunya ketus.</span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="background-color: #f5f8fa; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"iya"</span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="background-color: #f5f8fa; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">Rani bangun dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah jemuran mengambil handuk, sebelum masuk kamar mandi rani masuk kekamarnya didot dengan berjingkat, rani tersenyum manakala dia lihat didot masih mendengkur meninakan mimpi indahnya, dengan keusilannya, rani mengambil sendal jepit dan meletakkannya tepat di muka dodit, tapi dodit tetap tidak bergeming, dengan senyum penuh kemenangan rani berjingkat keluar kamar dan masuk ke kamar mandi, setelah pintu kamar mandi ditutup, seperti biasa rani langsung berubah menjelma menjadi artis papan atas, suara nyanyiannya terdengar oleh seisi rumah, tentu saja dengan senandung sekenanya. Dan seperti biasa setelah mendengar suara nyanyian rani yang cempreng, didot akan terbangun dengan segala kegantengannya, saat menyadari ada sesuatu di bagian wajahnya didot berteriak sambil membuang sendal jepit itu ke arah pintu.</span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="background-color: #f5f8fa; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"raniiiiiiiii"</span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="background-color: #f5f8fa; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">tentu saja rani mendengar teriakan abangnya, tapi dengan cueknya rani tetap bersenandung, bahkan sampai selesai dia mandi, saat rani keluar dari kamar mandi, didot sudah mencegatnya di depan pintu kamar mandi, rani tetap cuek melihat abangnya yang menatap tajam ke arahnya, seperti harimau yang hendak menerkam mangsanya, tapi rani cuek bahkan tak menatap mata abangnya didot, sambil senyum penuh kemenangan rani berlalu, didot tak bisa membalas perlakuan adiknya pagi itu, karena ibunya ada tepat di belakang didot, didot hanya membisiskan sesuatu di telinga adiknya itu.</span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="background-color: #f5f8fa; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">"awas kau"</span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="background-color: #f5f8fa; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">rani hanya tertawa mendengar ancaman abangnya itu, dan berlari meninggalkannya.</span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="background-color: #f5f8fa; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">ya, mereka memang kalau bercanda sangat keterlaluan, tapi mereka saling menyayangi</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK36M5goFw0ZszcJu4L5r5kHQLDMAKl8dGzHvupsRdI2nBIdvXuWMS_RwhNJyez-01nszofCiEmgQOKyqW_VtnsdlrBudmiwCqLlNWEZG9QwFNynroYJChcDglrZu3EbdprOD2GKm82Co/s1600/eee.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK36M5goFw0ZszcJu4L5r5kHQLDMAKl8dGzHvupsRdI2nBIdvXuWMS_RwhNJyez-01nszofCiEmgQOKyqW_VtnsdlrBudmiwCqLlNWEZG9QwFNynroYJChcDglrZu3EbdprOD2GKm82Co/s320/eee.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">Bersambung......</span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; letter-spacing: 0.26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span></div>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"></span></h2>
</div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-31953272767223773652016-11-22T12:49:00.003+07:002016-11-22T12:49:58.040+07:00Resah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
Dalam netramu aku mati</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
meski syairku tak pernah henti</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
bergerak seperti ombak</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
menggelorakan rindu hingga kelak. </div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
Buih meronta</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
menangisi tepian yang menjauh, jauh..., </div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
entah aku yang berlari, atau kau yang bersembunyi.<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
Akar bakau mulai nampak</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
pesisir jenuh bersenda</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
entah karena mulai tua</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
atau janji yang seringkali di lupa</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
Pipimu menganak sungai</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
deras menghujam raga</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
daun-daun mengering</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
gugur berserak membabi buta.<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
Kau muksa, aku tersiksa</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
edelweiss akhirnya layu</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
jat<span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: inherit;">uh pada hakikat cinta bermanja duka.</span></div>
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
Aku tidak berteman dengan sembilu</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
itulah kenapa aku sakit jika merindu.<br /></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
Aku cemburu pada samudera</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
yang menampung segala. </div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
Tangisku, tawaku, teriakku..</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
di sana semua bermuara. </div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
Rindu pada rayu di lena duka.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPh3wCeubPYwREzQTGtUbvnduFBLjcHHBi63I6oYbBaUUAOW1d73VRDdcpqLP_YSTD0OGapJ6OTglGTdPBG3xOqXKZvcRASrMcH9J9aQgE8qaO72Rj1AviSPs5vdbMDj3us1loYVVTOL8/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPh3wCeubPYwREzQTGtUbvnduFBLjcHHBi63I6oYbBaUUAOW1d73VRDdcpqLP_YSTD0OGapJ6OTglGTdPBG3xOqXKZvcRASrMcH9J9aQgE8qaO72Rj1AviSPs5vdbMDj3us1loYVVTOL8/s200/1.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
<br /></div>
</div>
</div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-4175676412769438122016-06-22T23:13:00.001+07:002016-06-22T23:17:18.053+07:00faris<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.8500003814697px; line-height: 20.7900009155273px;">Faris. Bukan nama sebuah tempat, tapi nama seorang anak yang sangat lucu dan sedikit bengal. ya... dia anakku. menjelang puasa tahun ini dia sangat antusias menyambutnya, dan memang dari tahun ke tahun dia selalu puasa penuh dalam satu bulan, meski dengan iming-iming yang sangat memberatkan. jika dia butul puasa dalam satu bulan ini, maka aku harus membelikan hand phone baru yang sangat di idamkannya. Butul itu bahasa dia, yang artinya penuh.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.8500003814697px; line-height: 20.7900009155273px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.8500003814697px; line-height: 20.7900009155273px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.8500003814697px; line-height: 20.7900009155273px;">Seperti biasa, pagi selepas sahur teman-temannya sudah berteriak kencang di depan rumah. "Fariiiiiissss, sholat subuh yuuuuk." begitu kira-kira teriakan temannya. faris langsung berjingkat dari kamar membuka pintu dan menyambar sarung yang biasa dia kenakan. meski aku tahu bahwa sholat subuh itu hanya alasan dia untuk bermain bersama teman-temannya. karena selepas sholat dia akan bermain sepuasnya sampai siang nanti, mengingat sekolah sedang libur.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.8500003814697px; line-height: 20.7900009155273px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.8500003814697px; line-height: 20.7900009155273px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.8500003814697px; line-height: 20.7900009155273px;">Sekitar jam 13:00 faris pulang ke rumah selepas bermain, dengan muka kemerahan dan badan yang nampak sangat kelelahan. "faris puasa gak" tanyaku curiga. faris hanya diam dan tidak menjawab pertanyaanku. "faris puasa kan" tanyaku sekali lagi. "puasa" jawab dia singkat. Tapi aku benar-benar tidak percaya jawabannya. Aku hanya diam tak mau mengusik keberadaannya yang terlihat sangat lelah.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.8500003814697px; line-height: 20.7900009155273px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.8500003814697px; line-height: 20.7900009155273px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.8500003814697px; line-height: 20.7900009155273px;">Selepas buka, sambil nonton televisi faris bertanya padaku. "pah kalo mandi terus airnya ketelen sedikit batal gak?" pertanyaan faris sama seperti pertanyaanku waktu kecil dulu, aku tidak mau mengecewakannya, aku hanya bilang jangan ulangi lagi, mengingat usianya yang barus menginjak 10 tahun, aku harus lebih berhati-hati menyikapinya.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.8500003814697px; line-height: 20.7900009155273px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.8500003814697px; line-height: 20.7900009155273px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.8500003814697px; line-height: 20.7900009155273px;">"Gak kerasa ya, bentar lagi lebaran" teriak ibunya dari dapur menjelang berbuka.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.8500003814697px; line-height: 20.7900009155273px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.8500003814697px; line-height: 20.7900009155273px;">Sambil bersungut faris menjawab."gak kerasa apanya, tiap hari faris kelelahan menahan haus dan lapar, mama bilang gak kerasa?" dasar ibu-ibu gak punya perasaan. Aku hanya tersenyum mendengar jawaban seorang anak yang sangat dilematis. Ibunya pun ikut tersenyum.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.8500003814697px; line-height: 20.7900009155273px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.8500003814697px; line-height: 20.7900009155273px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.8500003814697px; line-height: 20.7900009155273px;">Ya.. Faris memang lucu, sekedar pemirsa tahu ya, kemarin faris menghapus ranking kelas di raportnya hanya karena dia tak suka ranking belasan, dan rankingnya dia ganti menjadi ranking 1, lagi-lagi akupun hanya tersenyum melihat kelakuannya. Semoga kau menjadi apa yang kau inginkan anakku.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.8500003814697px; line-height: 20.7900009155273px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.8500003814697px; line-height: 20.7900009155273px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.8500003814697px; line-height: 20.7900009155273px;">Aku tidak bisa memberikan sesuatu yang lebih untukmu, bahkan aku tak bisa mengajarkan hal yang hebat untukmu, aku hanya bisa mengajarkan cara bertahan hidup yang baik dan benar. Itu saja...</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.8500003814697px; line-height: 20.7900009155273px;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMiSXWblbhRMzJobeprSGwr-cxkY_OQtZnZPOBBcaReOFqfuUF1Aid9g9gqxdnyKYDcaS0PQUd0SXIrhLRkOEl0q7BuiostxB-_t22y1Fju7LU-bTvxp_lqofQUF5PI31_jDsAjgnv7AY/s1600/faris.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMiSXWblbhRMzJobeprSGwr-cxkY_OQtZnZPOBBcaReOFqfuUF1Aid9g9gqxdnyKYDcaS0PQUd0SXIrhLRkOEl0q7BuiostxB-_t22y1Fju7LU-bTvxp_lqofQUF5PI31_jDsAjgnv7AY/s320/faris.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14.8500003814697px; line-height: 20.7900009155273px;"><br /></span></div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-90457943369766886992016-06-16T16:25:00.000+07:002016-06-22T22:44:01.445+07:00Warung Internet<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Banyak hal kita tidak ketahui saat seorang anak duduk berlama-lama dalam sebuah warung internet. Ada bahkan beberapa diantara mereka yang membuka situs-situs yang terlalu amat tabu bagi seusia mereka, ada situs porno, perjudian atau bahkan informasi yang mungkin berguna dan menyesatkan. Bisa kita liat dalam warung internet manapun, ada anak-anak, remaja, atau bahkan orang tua. Beragam yang mereka kerjakan dalam warung internet tersebut, untuk anak-anak mereka bermain games yang bahkan mereka sendiri tidak mengerti apa guna permaianan itu, untuk remaja kebanyakan dari mereka membuka situs jejaring sosial yang bahkan akan menjerumuskan sisi pergaulan mereka, dan ada pula para orang tua yang tergila-gila pada situs judi online.<br />
<br />
Sungguh sangat ironis, sementara para pejabat pemerintah berkoar-koar untuk menutup situs yang bisa melemahkan kehidupan anak bangsa, sementara di warung internet tersebut para remaja dan anak-anak bahkan para orang tua bisa melakukan apa saja. Mungkin ini bisa jadi renungan kita semua, ada baiknya jika semua warung internet bisa melakukan batasan-batasan bagi mereka yang hendak membuka situs tertentu. Ini bukan soal melemahkan hak mereka para pemilik warung internet untuk meraup keuntungan, tapi ini untuk pengamanan bagi siapa saja yang hendak duduk berlama-lama di warung internet tersebut.<br />
<br />
Ada banyak contoh di depan mata kita, bahkan di televisi hampir setiap hari kita saksikan pemberitaan tentang anak hilang, anak di perkosa atau penipuan melalui jejaring sosial yang tanpa batasan tersebut. Banayk diantara para remaja yang terbuai oleh keinginan yang bahkan diluar batas kemampuan mereka, banyak keinginan yang mereka idamkan hanya karena mereka melihat temannya bermewah-mewah di jejaring sosial, dan ini menjadi pemicu tindakan yang diluar batas. Ada yang menyikapinya dengan positif ada juga yang menyikapinya dengan negatif. Jika para remaja tersebut menyikapinya dengan baik, ini akan jadi pemicu kemajuan bagi mereka, tapi jika mereka menyikapinya dengan buruk maka ini akan jadi pemicu terjadinya tindakan buruk bagi mereka yang terntu saja hal ini akan banyak merugikan bagi siapa saja orang di dekat mereka, terutama keluarganya.<br />
<br />
Hal ini tentu saja jadi pekerjaan rumah bagi para orang tua dalam mendidik anak-anak mereka, karena hampir 70% anak usia sekolah akan berada di warung internet selepas mereka sekolah, bahkan ada juga beberapa diantara mereka yang berada di warung internet bahkan pada jam pelajaran sekolah.<br />
<br />
Oleh sebab itu ada baiknya jika pemerintah mulai memikirkan peraturan-peraturan mengenai warung internet yang mulai bertebaran hampir di seluruh peloksok indonesia, jangan sampai indonesia terbuai oleh kemajuan melalui mimpi-mimpi yang semu, yang sekarang ini banyak di kirim oleh negara asing melalui game online yang bahkan sudah menghantui mimpi para remaja generasi penerus bangsa.<br />
<br />
Akan jadi apa bangsa kita jika para generasi-generasi muda sekarang otaknya tergerus oleh games yang menghantui mimpi mereka setiap malam.</div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-81334765481935727282015-09-23T00:42:00.001+07:002015-09-23T00:47:38.391+07:00Tentang Pasir Pemalu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Dulu perasaan kalo ketik pasirpemalu di enggugel, cuma ada satu pasir pemalu, itu gue yang bikin. Sekarang pas ketik pasir pemalu banyak bener hasilnya. Ada sang pasirpemalu, ada pasirpemalu yang berharap rembulan, pertanyaan gue adalah kenapa namanya harus sama; P A S I R P E M A L U ... Hiks, padahal dulu gue mau buat blog PASIR PEMALU itu mikir panjang, apa yang bagus, gue ga ngerti siapa di antara kami yang meniru, tapi asli gue berani sumpah, gue ga nyontek siapapun bikin nama pasirpemalu, atau mungkin hanya kebetulan saja, tapi yasudahlah...<br />
<br />
Kadang gue pengen juga kasih keterangan tentang apa itu pasirpemalu, tapi nanti ajalah, kapan kapan gue kasih penjelasan yang rinci tentang apa arti pasir pemalu...<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTP-r9GPFOJtGyDbG_iATYWeqPpjaf8itqtVOCX1kdMsbUmPdFEl8204XwqGoJ6iZH32e41XurZNMN0YuoLEL_tE_2yPdaatesbpdK5M7tDyLlP9k3D4UJk8gNFpxUWCujSkK8onr3XdU/s1600/santo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTP-r9GPFOJtGyDbG_iATYWeqPpjaf8itqtVOCX1kdMsbUmPdFEl8204XwqGoJ6iZH32e41XurZNMN0YuoLEL_tE_2yPdaatesbpdK5M7tDyLlP9k3D4UJk8gNFpxUWCujSkK8onr3XdU/s400/santo.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Ini gue cuma pengen pajang foto aja... iseng..<br />
kalo seumpama gaya gue rada-rada nyebelin peluk aja ya, gue ikhlas kok..<br />
<br />
Gue ga maksud apa-apa, gue hanya klarifikasi tentang pertanyaan beberapa kawan gue yang ga yakin kalo pasirpemalu itu karya gue, bukan karya beberapa orang atau golongan, apalagi golongan karya, ga ada hubungannya sama sekali, okeh sampe sini aja.. bye..<br />
<br />
Kalo ada sumur diladang... urug aja, ratain, jual ladangnya... beli apa kek yang berguna bagi nusa dan bangsa. Dan jadilah anak yang berguna bagi mertua....<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKsIgP0VEzlVe7Prq8IRXym5kgvPntg1W2Sw0eTKptDvQmIrRYcgiJvG1TpFjEMo0O4USV40lgLiOwN31T1l8ddPcvZFg3gmUxE_MbhJtDCwwflMzcrbTA8GrIU2DGHbNpSHa_wNeVZIg/s1600/5zmohT0a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKsIgP0VEzlVe7Prq8IRXym5kgvPntg1W2Sw0eTKptDvQmIrRYcgiJvG1TpFjEMo0O4USV40lgLiOwN31T1l8ddPcvZFg3gmUxE_MbhJtDCwwflMzcrbTA8GrIU2DGHbNpSHa_wNeVZIg/s400/5zmohT0a.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
kayak gue...<br />
<br />
Jangan liat gue narsisnya, tapi liatlah kalo gue udah mengabadikan kekayaan bangsa...<br />
lala yeye...<br />
<br /></div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-63127370918238147332015-08-20T17:15:00.000+07:002015-08-20T17:15:06.808+07:00INDONESIAKU SUDAH MERDEKA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCfrc1FWackgELbPZTa6cH0euKchEamKeYibOOrKrIfEzV3moTbgcArHz_Ixle-AY2LwYD7qvFOwBw2s8biX_NwxLAy8EOuTS8XfhmkkqF23vv7kEA1EBoBHBF40r7n4K3nSX6QHHCpAM/s1600/rrr.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="259" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCfrc1FWackgELbPZTa6cH0euKchEamKeYibOOrKrIfEzV3moTbgcArHz_Ixle-AY2LwYD7qvFOwBw2s8biX_NwxLAy8EOuTS8XfhmkkqF23vv7kEA1EBoBHBF40r7n4K3nSX6QHHCpAM/s400/rrr.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">Pada daun-daun mati, </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">ada luka yang berharap sejati, </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">bukan soal cinta yang hakiki, </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">tapi soal hati yang berdarah sendiri. </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">Darahku sudah tak punya warna, </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">pucat. </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">Bias pada ingin yang serba entah. </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">Kau tahu aku akan mati, </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">akupun tahu kau akan mati.</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><br /></span>
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">Rumahku dari batu yang pernah Tuan pijak, </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">rumahku tinggal batu yang membuat Tuan mensiasati pajak. </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">Haruskah aku marah?. </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">Tuan bicara soal cinta, </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">Nyonya bicara berair mata. </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">Aku bingung memihak siapa, </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">Tuan dan Nyonya membayarku</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><br /></span>
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">Dalam kamus hidup kami hanya tinggal kemiskinan, </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">kesejahteraan hanya judul pidato tuan-tuan, menyedihkan. </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">Padahal Indonesiaku sudah merdeka.</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><br /></span>
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">Hutanku terbakar, meski seberapa sering Tuan dan Nyonya berkoar</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">Indonesiaku terkapar, meski seberapa tinggi merah putih berkibar. </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">"Kami hanya ingin berserikat, kami hanya ingin bebas berbuat, dan satu yang harus tuan ingat; kami ingin keringat kami bermartabat"</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><br /></span>
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;">70 tahun sudah, Indonesiaku merdeka.</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><br /></span>
<span style="background-color: #f5f8fa; font-family: Arial, sans-serif; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><span style="color: blue; font-size: xx-small;">17-8-2015 serang, Banten. (mengenang perayaan H U T ke 70 Indonesia merdeka)</span></span></div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-62493057773416345792015-04-11T10:57:00.001+07:002015-04-11T10:57:44.033+07:00Aku sedang sakit<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b style="color: #292f33; font-family: 'Courier New', Courier, monospace; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><i>Satu persatu kenikmatan mulai hilang</i></b><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>satu persatu pula sahabat mulai hilang</i></b></span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i><br /></i></b></span></span>
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>Tembok putih jadi sekat pembatas tatapanku</i></b></span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>beberapa orang berlalulalang</i></b></span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>tak ada tawa ataupun canda</i></b></span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>duka menghiasi wajah mereka</i></b></span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i><br /></i></b></span></span>
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>Beberapa datang membawa buah tangan</i></b></span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>beberapa datang membawa harapan</i></b></span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>beberapa datang membawa segala macam kudapan</i></b></span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>beberapa datang membawa yang semua aku tak suka</i></b></span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i><br /></i></b></span></span>
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>Aku sedang sakit</i></b></span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>aku sedang tak enak makan</i></b></span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>bahkan aku sedang tak enak berharap atau berkhayal</i></b></span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>entah itu tentang apapun</i></b></span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i><br /></i></b></span></span>
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>Kenapa tak kau bawakan makanan itu saat aku sedang sehat</i></b></span></span><br />
<b style="color: #292f33; font-family: 'Courier New', Courier, monospace; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><i>kenapa tak kau bawakan harapan itu saat aku sedang sehat</i></b><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>dimana segala macam bisa aku lahap</i></b></span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>sudahlah, mungkin kau sibuk</i></b></span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>akupun sibuk</i></b></span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i><br /></i></b></span></span>
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>Tembok Rumah Sakit ini jadi pengingat</i></b></span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>bahwa aku tak selamanya sehat</i></b></span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>tulang belulangku mulai gemeretak</i></b></span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>dan tua tak mungkin ter-elak</i></b></span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i><br /></i></b></span></span>
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>Aku mulai tua</i></b></span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>mulai banyak kekurangan</i></b></span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>aku tak merasa sedih</i></b></span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i>karena hidup sewajarnya memang begini </i></b></span></span><br />
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i><br /></i></b></span></span>
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i><br /></i></b></span></span>
<span style="color: #292f33; font-family: Courier New, Courier, monospace;"><span style="background-color: white; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><b><i><br /></i></b></span></span>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, sans-serif; letter-spacing: 0.259999990463257px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><i><u><span style="color: blue; font-size: x-small;">28 maret, lantai 3 kamar 3007, sari asih</span></u></i></span><br />
<span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 26px; letter-spacing: 0.259999990463257px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 26px; letter-spacing: 0.259999990463257px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-14233949333177124072015-04-11T10:31:00.000+07:002015-04-11T10:31:39.652+07:00Aku adalah kopi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #292f33; font-weight: 300; letter-spacing: 0.259999990463257px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Titik jenuh perlahan menghampiriku, meluluhkan segala rasa yang ada, seperti perapian yang tak menyisakan debu, membakar arang tanpa bara. </span></i></span><span style="background-color: white; color: #292f33; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Harapanku jauh mengangkasa, menembus malam mencabik gulita, tanpa daya bahkan tanpa nyawa, seperti jelagajelaga menghiba cahaya. </span></i></span></div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
<i style="background-color: white; color: #292f33; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></i></div>
<div style="text-align: left;">
<i style="background-color: white; color: #292f33; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Gelap..., itu yang ada dalam setiap khayalku, entahlah..., kau tak lagi merona dalam hidupku, atau aku saja yang malu merindukanmu. </span></i><span style="background-color: white; color: #292f33; letter-spacing: 0.259999990463257px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><i><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Larutlah kau dalam cangkir kopiku, larutlah kau dalam setiap inginku, temani nikotin dalam aliran darahku, temani khayal dalam benakku.</span></i></span></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
<i style="color: #292f33; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Jenuhku hanya soal menunggumu, gelapku hanya soal ketakutan penolakanmu, rasaku tentang merindumu, dan khayalku masih tentang dirimu.</span></i></div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="color: #292f33; font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-style: italic; letter-spacing: 0.259999990463257px; line-height: 32px; text-align: left; white-space: pre-wrap;">
<i style="letter-spacing: 0.259999990463257px;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tidurlah, dan bantulah aku saat kau bangun dari tidurmu, sibakkan segala jelaga yang mengaburkanmu, karena rasa ini selalu tentang dirimu.</span></i></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="color: #292f33; font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="background-color: white; letter-spacing: 0.259999990463257px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><i>Ketahuilah, aku adalah kopi; pahit atau manis terserah caramu meracik, dan terserah kau tempatkan aku dimana selayak anganmu.</i></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #292f33; font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="background-color: white; letter-spacing: 0.259999990463257px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><i><br /></i></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #292f33; font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="background-color: white; letter-spacing: 0.259999990463257px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><i><br /></i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #292f33; font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="background-color: white; letter-spacing: 0.259999990463257px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><i><br /></i></span></span></div>
</div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-27315810181123473062015-01-30T17:35:00.003+07:002015-01-30T17:35:48.567+07:00cerita sang kodok<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Batu menatap iri pada sang pohon "dia begitu lembut dan bisa
bergoyang" gumamnya. Sang pohon menangis melihat bebatuan "dia begitu
kuat dan kokoh" ujar sang daun.<br /><br />
Mereka saling meratapi, tanpa dapat
saling mengerti apa yang mereka ratapi, "hai" sang kodok menyapa
keduanya, "hai juga" batu dan daun menyahut serentak.<br /> "Kalian
sungguh hebat, bisa saling melindung, kau sebagai batu bisa menjaga
kekokohan pohon hingga terhindar dari kelongsoran dan kau juga sebagai
pohon bisa memb<span class="text_exposed_show">uat nyaman sang batu yang melindungi dengan daunmu dari teriknya mentari" ujar sang kodok sambil menatap keduanya.<br /> </span><br />
<span class="text_exposed_show">Pohon dan batu saling bertatapan tanpa terasa keduanya saling tersenyum, sang kodok berlalu.</span><br />
<br />
*hiduplah dengan menikmati apa yang ada, dan bergunalah bagi sesama, jangan pernah meratapi apa yang tak bisa kita miliki*</div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-3102141034730445392015-01-30T17:29:00.002+07:002015-01-30T17:29:42.102+07:00Selamat tinggal masalalu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Mana boleh aku memecahkan kaca<br />
meski kemarin aku sempat meludahinya<br />
kau tetaplah benggala<br />
agar aku jadi lebih baik.<br />
Sisa aroma itu masih ada di penciumanku<br />
<br />
mungkin itu kenangan tak
berarti<br />
tapi bahagia tetaplah bahagia dan duka tetaplah duka.<br />
<div class="text_exposed_show">
<br />
Aku akan membingkaimu; masalalu<br />
sebagai keindahan sebuah perjalanan<br />
perihal citacita; ialah asa dalam setiap keringatku.<br />
<br />
Tentang duka; banyak mulut-mulut kosong dalam kebisingan<br />
seperti debu
rokok menyisakan coklat kehitaman, panas, kotor; tak berarti.<br />
<br />
Perihal suka; seperti mawar yang tidak kau kenal<br />
bukan kau nikmati
keindahannya<br />
tapi kau cumbui durinya<br />
<br />
menyesal jika mendebat kebenaran;
merajuklah.<br />
fitrahku adalah menjalani hidup dengan benar<br />
selamat tinggal masalalu, selamat datang awal yang baru.<br />
<br />
<br />
</div>
</div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-65296504872695171782014-12-23T22:35:00.000+07:002014-12-23T22:36:04.051+07:00Banjarnegara<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
Tuhan<br />
apa yang tak termaafkan dari kami<br />
hingga
kau tak segan memberikan kami bencana<br />
misteri yang kau suguhkan tak
mampu kami cerna<br />
tentang longsor di banjarnegara <br />
<br />
Kami bahkan tak mampu menganalisa<br />
ini cobaan
atau petaka<br />
atau kau hanya ingin menunjukan kuasaMu<br />
kuasa dari maha
segala maha.<br />
<div class="text_exposed_show">
<br />
Tuhan, aku yakin kau
tak salah menentukan<br />
tapi kenapa harus banjarnegara?<br />
kenapa bukan
metropolitan<br />
dimana kota dengan segala dosa<br />
<br />
Kami adalah
sirenta<br />
yang mengais rejeki sisa sisa<br />
memanggul batu dan menjilati
debu<br />
kami bermain dengan semu<br />
bersenda dengan rasa malu<br />
<br />
Tuhan<br />
tak adakah satu dari kami yang menengadah kepadaMu<br />
menadahkan tangan
kepadaMu<br />
dan memohon kabaikan kepadaMu<br />
memohon dan memohon<br />
<br />
Kami tak iri atas ketentuanMu<br />
bahkan kami tak bosan dengan irama
takdirMu<br />
meski beribu dari kami berkabung<br />
meski jerit tangis
melambung<br />
<br />
Mata mana yang tak berairmata<br />
suara mana yang tanpa isak<br />
tentang banjarnegara<br />
tentang duka tak terelak <span class="_58cl"> </span><br />
<br />
<b><i><span class="st">Jum'at tanggal 12 Desember 2014 jam 18.00 WIB</span></i></b><br />
<a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/prayforbanjarnegara?source=feed_text&story_id=10202010208216919"><span class="_58cl">#</span><span class="_58cm">prayforbanjarnegara </span></a></div>
</div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-51241753339228218642014-12-07T12:12:00.002+07:002014-12-07T12:12:58.074+07:00Miskin dan sederhana<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<br />
Ada yang tahu perbedaan miskin dan sederhana?<br />
<br />
Miskin sudah pasti sederhana, tapi sederhana belum tentu miskin.<br />
<br />
Miskin adalah kondisi hidup, sedangkan sederhana adalah cara menjalani hidup.<br />
<br />
Miskin dan sederhana sudah jadi pergunjingan pejabat negri kita sejak
lama, bahkan saking seringnya mereka berdiskusi tentang masalah
rakyatnya, mereka tak bisa membedakan mana miskin dan mana sederhana, dan akhirnya banyak keputusan pejabat yang banyak merugikan orang
miskin, bantuan dana yang seharusnya untuk orang miskin, mereka berikan
pada orang yang menjalani hidup sederhana, yang dalam hal ini belum
tentu mereka miskin.<br />
<br />
Rumah susun yang seharusnya untuk rakyat
miskin, laris manis di borong orang kaya yang hidup sederhana, hal ini
bisa dilihat dari parkiran rumah susun yang penuh sesak oleh mobil-mobil
penghuni rumah susun tersebut.<br />
<br />
Rakyat miskin hanya kebagian
kenaikan harga yang melambung tinggi, harga cabai yang jadi makanan
pavorit mereka kini tak mampu mereka beli (rakyat miskin kebanyakan makan
dengan lauk seadanya ditambah sesendok sambal) <br />
<br />
Yang ironis
lagi; kadang rakyat miskin tidak bisa hidup sederhana, dan orang yang
bisa menjalani hidup sederhana tidak bisa toleran terhadap orang miskin,
bahkan banyak diantaranya yang melakukan pertukaran prestige (orang
miskin yang menipu diri seakan menjadi kaya, dan orang kaya yang saling
sikut berebut harta seperti orang miskin)<br />
<br />
Maka, jadilah sederhana
untuk mensiasati hidup agar tak jatuh miskin<br />
jadilah kaya dengan
berbagai pemikiran yang luas agar berguna bagi simiskin<br />
jadilah
orang yang miskin dari rasa iri dan ketamakan agar bisa berguna bagi
sesama.<br />
<br />
Sebaik-baik manusia adalah yang berguna bagi sesama,
karena intinya bukan seberapa lama kita bisa menjalani hidup, tapi
seberapa bergunakah kita disaat hidup.<br />
<br />
</div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-47715176679320542292014-10-03T03:40:00.003+07:002014-10-03T03:42:00.317+07:00Lokon<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuSJwFZhkoYlqCsdjBoBo-qjV1VWtZ4qEtVNXePCvTIbeOSJTl6qj6F3i4LxVlnOOhLAhK3vgxG_1le6XIrqGP6WIkAhF17f2kuwhn1z7pV8ubOb0PUh-SdtLLcBTnQP9hXH6qRbk5k9Y/s1600/gunung-lokon-_110718100126-446.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuSJwFZhkoYlqCsdjBoBo-qjV1VWtZ4qEtVNXePCvTIbeOSJTl6qj6F3i4LxVlnOOhLAhK3vgxG_1le6XIrqGP6WIkAhF17f2kuwhn1z7pV8ubOb0PUh-SdtLLcBTnQP9hXH6qRbk5k9Y/s1600/gunung-lokon-_110718100126-446.jpg" height="288" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Selimut pagi di antara debudebu lokon, dingin yang membisu memeluk
detakdetak manado, asap menyeruak mengangkasa, tertiup angin membadai
hinggapi jendela hatiku.<br />
<br />
Hati yang membiru di sela pilu dan
rindu, rindu akan semilir dawai pengemis malalayang, yang berlari dari
ketakutan yang meraga, pilu akan beberapa kenang, yang hilang karena
debu yang mematikan. <br />
<br />
Sementara, letupan kecil masih terlihat dari celah jendela kamarku, letupan yang seakan marah, mengancam setiap lagulagu <span class="text_exposed_show">kedamaian, beberapa orang masih saja berlari, beberapa meninakan harapannya sendirisendiri.</span><br />
<div class="text_exposed_show">
<br />
<span style="color: lime;"><span style="background-color: white;"><i>-14/9/2014 kaki gunung lokon, manado, sulawesi utara.</i></span></span><br />
<br />
<br />
<br /></div>
</div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-50612659613670227092014-08-17T03:10:00.000+07:002014-12-18T23:21:43.857+07:00kamboja<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="background-color: white; color: red;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">Mataku nanar menatap jelaga malam, ditemani pawana yang menampar dingin sanubariku, dingin pada rindu yang kian kelu. </span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">Aku terbaring di antara kamboja mati, memeluk harapan beku yang juga hampir mati, bisu .. seluka hati semerah darah. </span></span><br />
<span style="background-color: white; color: red;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><br /></span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">Aku masih ingat, syairmu serupa kematian dalam tiap aksara, memerahkan setiap luka, menenggelamkan setiap asa. </span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">Kau gadis yang bagai iblis, hadir dalam setiap mimpi tapi kau entah di mana, hanya mengirimkan beberapa warna luka. </span></span><br />
<span style="background-color: white; color: red;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><br /></span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">Kutemui kau di ujung persimpangan malam, kudamba hangatmu untuk temani gigilku, di tepian takdir yang berdarah resah. </span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">Dalam gelapku dan dalam heningku masih tentang dirimu, entahlah... rindumu telah mati bersama gugurnya kamboja itu. </span></span></div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-23452352137713609902014-07-11T13:19:00.003+07:002014-07-11T13:19:59.219+07:00harapan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br /><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Rajah berantai nista<br />kelam pada duka di ujung mata<br />meraga jiwa segala dosa<br />masalalu yang bisu<br /></i></span><div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Ada tangis yang tak berujung<br />ada tawa yang tak berhati<br />merajuklah<br />ada harapan di setiap duka<br /></i></span></div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Besok atau lusa<br />kini atau nanti<br />duka tetaplah duka <br />ria hanya akan menari seadanya<br /></i></span></div>
<div>
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Santai sajalah<br />esok akan tetap bermentari</i></span></div>
</div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-10902132306278669022014-07-11T13:07:00.001+07:002014-07-11T13:07:33.031+07:00celoteh<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: 'Gotham Narrow SSm', sans-serif; font-size: 26px; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: 'Gotham Narrow SSm', sans-serif; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><i>Malam menjelang pagi, kantukku tak jua tiba, bahkan berganti gelisah yang tak kunjung reda, melumat setiap angan yang entah tentang apa</i></span><br />
<span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: 'Gotham Narrow SSm', sans-serif; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><i>Meramu aksara dalam racau do'a, mengeja tiap asa dalam mimpi yang direka, sementara angin pagi masih menuai duka, tentang asa esok lusa</i></span><br />
<span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: 'Gotham Narrow SSm', sans-serif; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><i>Kenapa? Siapa? Bagaimana?, kenapa harus selalu luka yang tersisa, siapa yang harus menanggung tanya, bagaimana bisa selalu duka yang terasa</i></span><br />
<span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: 'Gotham Narrow SSm', sans-serif; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><i>Aku tahu kenapa, kau juga tahu kenapa, ada entah yang tak bisa terbantah, ada salah yang tak bisa bersalah, meski benar bukan hanya mimpi</i></span><br />
<span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: 'Gotham Narrow SSm', sans-serif; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><i>Kadang do'a bukan hanya permintaan, tapi juga sebuah pertanyaan, yang merangkum setiap gelisah, yang menjadi tumpuan setiap kebuntuan</i></span><br />
<span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: 'Gotham Narrow SSm', sans-serif; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><i>Angin pagi menari dalam kabut kehampaan, menghitung jemari yang tengadah menjemput harapan, larut dalam isak keinginan yang tiada batas, </i></span><i style="color: #292f33; font-family: 'Gotham Narrow SSm', sans-serif; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">manusia dalam muara tiap racau do'a</i></div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-84360380365146211312014-07-11T12:58:00.002+07:002014-07-11T12:58:15.996+07:00Rindu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #292f33; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #292f33; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Pagi; kebuntuan meradang dari rindu yang meranum rindang, rindu pada senja di mana angkuh meragu tandang, mungkin jenuh menjemput temu</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #292f33; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #292f33; line-height: 22px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Anganku berlari melintasi jalan berbatu, melayang di antara debu, dan aku terjatuh, terperangkap di pilunya rindu.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #292f33; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #292f33; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Dahulu tanpa cela, kini ragu bertahta dalam raga, entah cemburu yang memaksa, atau cinta yang telah sirna. </span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #292f33; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #292f33; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Jelaga pagi masih tetap sama, ada semburat dalam pekatnya, seperti asa yang terbias ragu, </span></span><span style="background-color: white; color: #292f33; font-family: 'Courier New', Courier, monospace; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;">jemu namun rindu, meradang pada sebuah temu.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #292f33; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #292f33; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">Pendar mentari masih ada, harapanku masih tetap sama, bahkan sepagi ini; memelukmu dalam buai rindu, tanpa jeda.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #292f33; line-height: 32px; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;"><br /></span></span></div>
</div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-90790613018819906962014-03-21T18:39:00.002+07:002014-03-21T18:39:59.054+07:00Hampa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">Mentari perlahan mengusap relung hati</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">masuk melalui kekosongan bilikbilik kalbuku</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><br /></span>
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">Angin pagi bagai nyanyian susupi poripori ingatan</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">menjelma sembilu mengiris setiap harapan</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><br /></span>
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">Aku tak jua beranjak dari kursi masalalu</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">asap cigarilus membumbung jauh pergi</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">mengangkasa, </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">sama seperti jauhnya sebuah asa</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><br /></span>
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">Beranda di tamanku semakin berdebu </span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">kusam karena rindurindu tak bertepi</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">kotor karena pilupilu tak bertuan</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">entah siapa yang salah</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><br /></span>
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">Sudahlah, </span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">aku harus pergi </span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">aku ingin merasakan bahagia dari sebuah kepulangan</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">meski aku tak tahu bahagia seperti apa yang akan kuhidangkan</span></div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-2269376179885814052014-03-21T18:17:00.000+07:002014-04-05T22:55:24.827+07:00luka dalam cinta<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">Pada pawana yang mempuisikan sunyi</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">seorang lelaki menertawai lukisannya sendiri</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">lukisan wanita yang menari karena luka</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">memendam birahi pada rindu yang entah dimana</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><br /></span>
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">Perihal duka, </span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">adalah luka yang mencari tambatan rasa</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">menghiba jiwa rela bersenda</span><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhod6Cc8TJn2NtHfx-YxnWuLwra8eSmP40ZrHObC-fVTb-zltQfO-pzkq4KCd_Nkw40zfyI9gT3X4dzvqLD4CWw0X4-YlmCEJ3c2rHICafm3jGCfKbh2qBOJLsPoWnZ9V6lFw4REtTx9pU/s1600/58994.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhod6Cc8TJn2NtHfx-YxnWuLwra8eSmP40ZrHObC-fVTb-zltQfO-pzkq4KCd_Nkw40zfyI9gT3X4dzvqLD4CWw0X4-YlmCEJ3c2rHICafm3jGCfKbh2qBOJLsPoWnZ9V6lFw4REtTx9pU/s1600/58994.jpg" height="200" width="180" /></a><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">pada asa yang memeluk sukma</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><br /></span>
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">Cinta, </span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">itu yang di lukiskannya</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">lelaki yang menimang dusta</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">wanita yang rela meninakan luka</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">bahkan sebalikn</span><span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">ya</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><br /></span>
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">Entahlah, </span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">wanita terlihat sama</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">senang memanjakan diri pada kenangan lukaluka</span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;">bersandar pada mimpi pangeran penyembuh luka</span></div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-91200933856119410792014-02-26T19:38:00.000+07:002014-02-26T19:43:23.150+07:00aku, kau dan kita<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU_K4vP10YuUWWZNJFDdjw6cNvTVRKg-DkD_mjEx9bbn607LDcQCaYENehhAIbzegCAmAJs3_yvdymkMjirwdd46w5T9SCUaz9LjBy1TmjPDO1f4yLaUdVRF6KngG9de6tEf9rqydpEWI/s1600/sss.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU_K4vP10YuUWWZNJFDdjw6cNvTVRKg-DkD_mjEx9bbn607LDcQCaYENehhAIbzegCAmAJs3_yvdymkMjirwdd46w5T9SCUaz9LjBy1TmjPDO1f4yLaUdVRF6KngG9de6tEf9rqydpEWI/s1600/sss.jpeg" /></a></div>
Aku; adalah pejalan yang masih menyusuri mimpi, yang terjebak dalam
sebuah angan, mencoba menyibak jelagajelaga hati, sendiri dan sendiri<br />
<br />
Aku tak mau menari di mimpi yang salah, bahkan aku tak mau menumpang
hidup pada mimpimu, lebih baik aku berkeringat walau harus mengenangmu<br />
<br />
Kau; adalah cinta dalam hidupku, bahkan senandung ini semua tentangmu, dalam
gerak bahkan dalam diamku, kau seperti pelangi yang menari hiasi hari<br />
<br />
Kau; adalah hening yang tak berkesudahan, saat dimana senyummu larut dan mati pada kecamuk cemburu yang mengalahkan segala rindu<br />
<br />
Kita; adalah nuansa yang tercipta dari sisa emosi, romansa yang hampir mati
karena keraguan yang membatu, mengalir tanpa muara, diam tanpa beriak<br />
<br />
Kita; sebaiknya seperti ombak dan tepian, selalu merindukan pertemuan dan tidak pernah saling meninggalkan. <br />
<br />
<br /></div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-72096692344631768092014-02-04T23:16:00.000+07:002014-02-04T23:16:33.882+07:00sepi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><b><i>Berandaku sepi tapi bukan mati</i></b></span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><b><i>ada hujan yang setia menemani</i></b></span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><b><i>hanya saja taman itu sekarang kelabu</i></b></span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><b><i>mungkin menahan diri dari isak rindu. </i></b></span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><b><i><br /></i></b></span>
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><b><i>Pucukpucuk puspa seakan layu</i></b></span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><b><i>merelakan diri untuk gugur dari rantingnya</i></b></span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><b><i>ranting yang angkuh meski rapuh.</i></b></span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><b><i><br /></i></b></span>
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><b><i>Peluhpeluh melinang samar menjadi gelinjang ragu</i></b></span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><b><i>bisu pada ingin yang enggan menggugu</i></b></span><br />
<span style="background-color: #f5f8fa; color: #292f33; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; white-space: pre-wrap;"><b><i>ketahuilah... jika aku merindu.</i></b></span></div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6899486727136392538.post-21825485884629261392013-12-03T10:03:00.001+07:002013-12-03T10:03:25.536+07:0010 Penguasa Terkejam Di Dunia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;">1.Josef Stalin</b><br />
<div class="separator" style="background-color: #efefef; clear: both; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<a href="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-intelijen/10-Josef-Stalin.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; color: #0093ca; float: left; margin: 0px 1em 1em 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img border="0" height="362" src="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-intelijen/10-Josef-Stalin.jpg" style="border: 0px; margin: 0px; max-width: 100%; padding: 0px;" width="286" /></a></div>
<span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Josef (Josef Vissarionovich Stalin, Iósif Vissariónovich Stálin), nama asli Ioseb Jughashvili, (21 Desember 1879 (tarikh Kalender Gregorian) – 5 Maret 1953) adalah pemimpin Uni Soviet dan seorang diktator yang sangat kejam, dikenal juga dengan sebutan Manusia Baja. Ia diperkirakan telah memerintahkan pembunuhan sekitar 30 juta jiwa penduduk Rusia dan negara-negara sekitarnya. Ia juga dikenal sebagai orang yang membenci agama. Tadinya ia masuk seminari di Tbilisi, namun ia kemudian menjadi tak percaya lagi pada Tuhan setelah membaca buku Asal-usul Spesies karya Charles Darwin.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Ia tampil sebagai pemimpin partai komunis dalam negara Uni Republik Soviet Sosialis. Saingan utama Stalin Adolf Hiadalah Leon Trotsky, Leon berhasil diusir keluar dari Rusia kemudian dibunuh. Menjelang tahun 1929 Stalin menjadi kepala negara. Ia memperlakukan saingannya atau siapapun yang melawannya degan kejam mereka semua dihukum mati sebagai musuh negara Sovyet atau menjebloskannya ke dalam kamp-kamp penjara. Dalam Perang Dunia II (1939-1945) Rusia berperang dengan Inggris serta Amerika Serikat melawan Jerman. Tetapi seusai perang Stalin ”memasang Tirai Besi” antara sekutu Barat dan Rusia dan sebagian besar negara di Eropa Timur dijadikan negara Komunis. Stalin berkuasa sampai akhir hayatnya pada usia 73 tahun. Pada masa pemerintahannya ia tidak hanya mengawasi seluruh negara Rusia, melainkan juga negara-negara di luar Rusia.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><b style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;">2.Mao Zedong</b><br />
<div class="separator" style="background-color: #efefef; clear: both; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<a href="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-intelijen/10-mao.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; color: #0093ca; float: right; margin: 0px 0px 1em 1em; padding: 0px; text-decoration: none;"><img border="0" height="300" src="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-intelijen/10-mao.jpg" style="border: 0px; margin: 0px; max-width: 100%; padding: 0px;" width="287" /></a></div>
<span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Mao Zedong (Shaoshan, Hunan, 26 Desember 1893 – Beijing, 9 September 1976), adalah nama seorang tokoh filsuf dan pendiri negara Republik Rakyat Cina.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Mao dan Partainya</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Partai Mao didirikan pada tahun 1921 dan Mao semakin hari semakin vokal. Antara tahun 1934 – 1935 ia memegang peran utama dan memimpin Tentara Merah Cina menjalani “Mars Panjang”. Lalu semenjak tahun 1937 ia ikut menolong memerangi Tentara Dai Nippon yang menduduki banyak wilayah Cina. Akhirnya Perang Dunia II berakhir dan perang saudara berkobar lagi. Dalam perang yang melawan kaum nasionalis ini, Mao menjadi pemimpin kaum Merah dan akhirnya ia menangkan pada tahun 1949. Pada tanggal 1 Oktober tahun 1949, Republik Rakyat Cina diproklamasikan dan pemimpin Cina nasionalis; Chiang Kai Shek melarikan diri ke Taiwan.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Mao dan Kebijakan Politiknya</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Mao membedakan dua jenis konflik; konflik antagonis dan konflik non-antagonis. Konflik antagonis menurutnya hanya bisa dipecahkan dengan sebuah pertempuran saja sedangkan konflik non-antagonis bisa dipecahkan dengan sebuah diskusi. Menurut Mao konflik antara para buruh dan pekerja dengan kaum kapitalis adalah sebuah konflik antagonis sedangkan konflik antara rakyat Cina dengan Partai adalah sebuah konflik non-antagonis.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Pada tahun 1956 Mao memperkenalkan sebuah kebijakan politik baru di mana kaum intelektual boleh mengeluarkan pendapat mereka sebagai kompromis terhadap Partai yang menekannya karena ingin menghindari penindasan kejam disertai dengan motto: “Biarkan seratus bunga berkembang dan seratus pikiran yang berbeda-beda bersaing.” Tetapi ironisnya kebijakan politik ini gagal: kaum intelektual merasa tidak puas dan banyak mengeluarkan kritik. Mao sendiri berpendapat bahwa ia telah dikhianati oleh mereka dan ia membalas dendam. Sekitar 700.000 anggota kaum intelektual ditangkapinya dan disuruh bekerja paksa di daerah pedesaan.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Mao percaya akan sebuah revolusi yang kekal sifatnya. Ia juga percaya bahwa setiap revolusi pasti menghasilkan kaum kontra-revolusioner. Oleh karena itu secara teratur ia memberantas dan menangkapi apa yang ia anggap lawan-lawan politiknya dan para pengkhianat atau kaum kontra-revolusioner. Peristiwa yang paling dramatis dan mengenaskan hati ialah peristiwa Revolusi Kebudayaan yang terjadi pada tahun 1966. Pada tahun 1960an para mahasiswa di seluruh dunia memang pada senang-senangnya memberontak terhadap apa yang mereka anggap The Establishment atau kaum yang memerintah. Begitu pula di Cina. Bedanya di Cina mereka didukung oleh para dosen-dosen mereka dan pembesar-pembesar Partai termasuk Mao sendiri.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Para mahasiswa dan dosen mendirikan apa yang disebut Garda Merah, yaitu sebuah unit paramiliter. Dibekali dengan Buku Merah Mao, mereka menyerang antek-antek kapitalisme dan pengaruh-pengaruh Barat serta kaum kontra-revolusioner lainnya. Sebagai contoh fanatisme mereka, mereka antara lain menolak berhenti di jalan raya apabila lampu merah menyala karena mereka berpendapat bahwa warna merah, yang merupakan simbol sosialisme tidak mungkin mengartikan sesuatu yang berhenti. Maka para anggota Garda Merah ini pada tahun 1966 sangat membabi buta dalam memberantas kaum kontra revolusioner sehingga negara Cina dalam keadaan amat genting dan hampir hancur; ekonominyapun tak jalan. Akhirnya Mao terpaksa menurunkan Tentara Pembebasan Rakyat untuk menanggulangi mereka dan membendung fanatisme mereka. Hasilnya adalah perang saudara yang baru berakhir pada tahun 1968.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">G-30-S PKI dan Keterlibatan Mao</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Masa Revolusi Kebudayaan Cina juga bertepatan dengan masa-masa pemberontakan G-30-S PKI di Indonesia di mana beberapa kalangan di Indonesia menuduh orang-orang dari Republik Rakyat Cina sebagai dalangnya. Mao menyangkalnya dan hubungan antara Indonesia dan RRT yang sebelumnya hangat menjadi sangat dingin sampai hubungan diplomatik dibuka kembali pada tahun 1990, jauh setelah Mao meninggal dunia.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Kegagalan Mao</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Pada tahun 1958 Mao meluncurkan apa yang ia sebut Lompatan Jauh ke Depan di mana daerah pedesaan direorganisasi secara total. Di mana-mana didirikan perkumpulan-perkumpulan desa (komune). Secara ekonomis ternyata ini semua gagal. Komune-komune ini menjadi satuan-satuan yang terlalu besar dan tak bisa terurusi. Diperkirakan kurang lebih hampir 20 juta jiwa penduduk Cina kala itu tewas secara sia-sia.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><b style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;">3. Adolf Hitler</b><br />
<div class="separator" style="background-color: #efefef; clear: both; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<a href="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-intelijen/10-hitler.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; color: #0093ca; float: right; margin: 0px 0px 1em 1em; padding: 0px; text-decoration: none;"><img border="0" height="313" src="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-intelijen/10-hitler.jpg" style="border: 0px; margin: 0px; max-width: 100%; padding: 0px;" width="277" /></a></div>
<span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Adolf Hitler (20 April 1889 – 30 April 1945) adalah Kanselir Jerman dari tahun 1933 dan Führer (Pemimpin) (Reich ketiga) Jerman sejak 1934 hingga ia meninggal. Pada 2 Agustus 1934, ia menjadi diktator Jerman setelah Presiden Von Hindenburg meninggal. Ia menyatukan jabatan kanselir dan presiden menjadi Führer sekaligus menjadikan Nazi sebagai partai tunggal di Jerman. Ia juga seorang Ketua Partai Nasionalis-Sosialis (National Socialist German Workers Party atau Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei/NSDAP) yang dikenal dengan Nazi. Nazi secara resmi dibubarkan setelah Jerman kalah dalam Perang Dunia II yang besar karena sistem kediktatoran Hitler. Hitler seorang orator yang berkharisma, Hitler merupakan salah satu pemimpin yang paling berpengaruh di dunia. Ketika Perang Dunia II akan berakhir, Hitler bunuh diri di bunker bawah tanah-nya di Berlin bersama istrinya yang dinikahinya belum lama di dalam bunker, Eva Braun.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Nazi</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Hitler kemudian berkecimpung secara langsung dalam politik dan menjadi pengurus Partai Buruh Jerman (bahasa Jerman: Deutsche Arbeiterpartei/DAP) pada bulan Juli 1921. Hitler menggunakan kebolehan berpidatonya untuk menjadi ketua partai. Dia kemudian menukar nama DAP menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP) atau partai Nazi. Pada tahun 1929 NSDAP menjadi pemenang mayoritas dalam pemilihan umum di kota Coburg, dan kemudian memenangi pemilu daerah Thüringen. Presiden Jerman masa itu, Paul von Hindenburg akhirnya melantik Hitler sebagai Kanselir.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Hitler dan Teori Darwin</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Teori Darwin telah memasuki benak Hitler, bahkan meresap sampai ke tulang sumsum. Hal ini amat terasa dalam bukunya Mein Kampf (Perjuanganku). Ia menyamakan ras non-Eropa sebagai kera.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Dari dalam dirinya tumbuh ‘kekuatan’ yang mendapat inspirasi dari teori Darwin bahwa untuk mempertahankan hidup manusia harus bertarung. Ia menerjemahkan impiannya dengan menyerang Austria, Cekoslowakia, Perancis, Rusia, dll. Malah terbersit nafsu menguasai seluruh dunia. Ia melansir konsep eugenetika yang menjadi dasar pijakan pandangan evolusionis Nazi. Eugenetika berarti ‘perbaikan’ ras manusia dengan membuang orang-orang berpenyakit dan cacat serta memperbanyak individu sehat. Sehingga menurut teori itu, ras manusia bisa diperbaiki dengan meniru cara bagaimana hewan berkualitas baik dihasilkan melalui perkimpoian hewan yang sehat. Sedangkan hewan cacat dan berpenyakit dimusnahkan.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Tak lama setelah berkuasa, Hitler menerapkan teori itu dengan tangan besi. Orang-orang lemah mental, cacat, dan berpenyakit keturunan dikumpulkan dalam ‘pusat sterilisasi’ khusus. Karena dianggap parasit yang mengancam kemurnian rakyat Jerman dan menghambat kemajuan evolusi, maka atas perintah rahasianya, dalam waktu singkat mereka semua dibabat habis.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Masih dalam euforia teori evolusi dan eugenetika, Nazi menghimbau muda-mudi berambut pirang bermata biru yang diyakini mewakili ras murni Jerman biar berhubungan seks tanpa harus menikah. Pada 1935, Hitler memerintahkan didirikannya ladang-ladang khusus reproduksi manusia. Di dalamnya tinggal para wanita muda yang memiliki ras Arya. Para perwira SS (Schutzstaffel) sering mampir ke sana buat mesum dengan dalih eugenetika. Para bayi yang lahir kemudian disiapkan menjadi prajurit masa depan ‘Imperium Jerman’. Menurut Charles Darwin, karena ukuran tengkorak manusia membesar saat menaiki tangga evolusi, maka di seluruh Jerman dilakukan pengukuran buat membuktikan tengkorak bangsa Jerman lebih besar dari ras lain. Mereka yang tak sebesar ukuran resmi, begitupun yang gigi, mata, dan rambut di luar kriteria evolusionis langsung dihabisi.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Perang Dunia II dan Kejatuhan Jerman</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Pada September 1939, Hitler menyerang Polandia dengan serangan taktik blitzkrieg (serangan darat, udara secara kilat) mencapai kejayaan yang mengejutkan musuh dan jenderalnya sendiri. Serangan terhadap Polandia menyebabkan musuh-musuhnya Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman, dengan itu dimulailah Perang Dunia II.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Pada masa Perang Dunia II, pihak Inggris dipimpin oleh Sir Winston Churchill yang menggantikan Arthur Neville Chamberlain yang jatuh akibat skandal serbuan Nazi ke Polandia 1939, Perancis yang dipimpin oleh Jendral Gamelin yang saat itu ditunjuk sebagai komando tertinggi sekutu gagal menahan serangan kilat Jerman ke Belgia dan Perancis, Perancis akhirnya dipimpin oleh Jenderal Charles de Gaulle yang memimpin pasukan perlawanan Perancis pada masa Pemerintahan Vichy, serta bantuan Amerika Serikat yang dipimpin Jendral Eisenhower sebagai panglima mandala di Eropa meskipun sebelumnya Amerika Serikat enggan terlibat pada perang yang sebelumnya dianggap sebagai perang Eropa itu.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Setelah lama berperang dan setelah mengalami kekalahan di setiap medan pertempuran, Hitler menyadari bahwa kekalahan sudah tidak dapat dielakkan. Awal kekalahan Hitler adalah saat menggempur Kota Kursk Uni Sovyet dengan Operasi Citadel, kekuatan Jerman terdiri dari 800.000 infanteri, 2.700 tank lapis baja, 2.000 pesawat tempur dan dipimpin oleh Jenderal Erich Von Manstein dan Jenderal Walther Models sedangkan kekuatan Uni Soviet terdiri dari 1.300.000 infanteri, 3.600 tank, dan 2.400 pesawat tempur. Rencana serangan ini telah diketahui secara detail oleh intelejen Uni Sovyet yang berada di Switzerland. Stalin pun langsung memerintahkan tentaranya untuk membangun pertahanan kuat di kawasan Kursk. Di pertempuran inilah banyak sekali tank – tank andalan Jerman dan Uni Sovyet hancur, diantaranya Tank Tiger, Panther, Elefant (Jerman) dan Tank T-34, SU -152, dan KV -1. Jerman mengalami pukulan mematikan di Stalingrad serta Serangan pukulan sekutu di Normandia dan gagal dalam Ardennes Offensive, yaitu serangan balasan yang dilakukan tentara jerman atau Wehrmacht dan beberapa divisi panzer yang masih tersisa dipimpin Jenderal Mantauffel pada saat musim salju untuk merebut kembali Kota Antwerp di Belgia. Serangan ini berlangsung secara terseok – seok dan berakhir gagal karena kurangnya pasokan logistik dan bahan bakar untuk Panzer dari Jerman sehingga banyak panzer yang masih “Fresh from the Oven” seperti tank Tiger dan Panther teronggok di pinggir jalan karena kehabisan solar. Hitler yang menyadari kejatuhannya sudah dekat kemudian mengawini wanita simpanannya Eva Braun, kemudian bunuh diri bersama-sama pada 30 April 1945. Jasadnya dibakar agar tidak jatuh ke tangan musuh.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><b style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;">4. Vladimir Lenin</b><br />
<div class="separator" style="background-color: #efefef; clear: both; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<a href="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-intelijen/10-vladimir-lenin.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; color: #0093ca; float: left; margin: 0px 1em 1em 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img border="0" height="255" src="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-intelijen/10-vladimir-lenin.jpg" style="border: 0px; margin: 0px; max-width: 100%; padding: 0px;" width="255" /></a></div>
<span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Vladimir Illich Lenin, Nama aslinya adalah Vladimir Ilyich Ulyanov (10 April (22 April menurut tarikh Kalender Gregorian) 1870 – 21 Januari 1924), adalah seorang revolusioner komunis Rusia, pemimpin partai Bolshevik, Perdana Menteri Uni Soviet pertama dan pencipta paham Leninisme. Nama Lenin sebenarnya adalah sebuah nama samaran dan diambil dari nama sungai Lena, di Siberia.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Perkembangannya menjadi seorang Revolusioner</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Sementara itu ketika bekerja sebagai seorang pengacara di Saint Petersburg, ia mulai mengenal karya-karya Karl Marx dan Friedrich Engels. Karena karya tentang Marxisme dilarang di Rusia, Leninpun ditangkap dan dipenjara selama setahun. Lalu ia dibuang ke Siberia. Saat di dalam penjara pun Lenin menunjukkan bakatnya dengan mengalahkan para penghuni penjara yang lain dalam bermain catur. Pada bulan Juli 1898, masih di Siberia, Lenin menikahi seorang wanita sosialis bernama Nadezhda Krupskaya. Pada tahun 1899, ia menulis buku tentang perkembangan Kapitalisme di Rusia. Pada tahun 1900, ia diperbolehkan pulang dari Siberia. Lalu ia berkeliling Eropa dan mengunjungi konferensi-konferensi Marxis.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Pada tahun 1903 Lenin bertengkar dengan para pengurus Partai Sosial-Demokrat dan Buruh Rusia mengenai struktur kepartaian. Martov seorang pengurus menginginkan sebuah struktur yang agak lepas dan otonom sedangkan Lenin menginginkan struktur yang sentralistik. Lalu partai ini pecah menjadi dua. Orang-orang Lenin disebut kaum Bolshevik yang berarti mayoritas dan orang-orang Julius Martov disebut kaum Menshevik yang berarti minoritas.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Revolusi Rusia</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Pada bulan Februari 1917, berhubung dengan kekalahan besar Rusia di Perang Dunia I, maka Tsar Nikolas II dipaksa untuk turun takhta. Lalu dibentuk sebuah kabinet yang dipimpin oleh Alexander Kerensky. Lalu Lenin pada tanggal 16 April 1917 kembali ke Petrograd, nama kota Saint Petersburg yang telah di’Rusia’-kan.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Kemudian Lenin pada bulan Juli mencoba mengadakan pemberontakan kaum buruh. Tetapi pemberontakan ini gagal, lalu Lenin melarikan diri ke Finlandia. Pada bulan Oktober ia kembali lagi dan berusaha mengadakan Revolusi Oktober. Pada saat ini ia berhasil, maka pada tanggal 7 November 1917 menurut tarikh Kalender Gregorian atau tanggal 25 Oktober menurut tarikh Kalender Julian, revolusinya berhasil dan Kerensky terpaksa melarikan diri. Pada tanggal 30 Agustus 1918, Lenin ditembak oleh Fanya Kaplan, seorang wanita revolusioner pula, sebanyak tiga kali. Kaplan menganggap Lenin telah mengkhianati Revolusi Rusia. Lenin bisa selamat tetapi kesehatannya mulai menurun dan akhirnya ia meninggal dunia pada tanggal 21 Januari 1924 setelah stroke empat kali.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><b style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;">5. Idi Amin</b><br />
<div class="separator" style="background-color: #efefef; clear: both; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<a href="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-intelijen/10-idi.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; color: #0093ca; float: right; margin: 0px 0px 1em 1em; padding: 0px; text-decoration: none;"><img border="0" height="291" src="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-intelijen/10-idi.jpg" style="border: 0px; margin: 0px; max-width: 100%; padding: 0px;" width="200" /></a></div>
<span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Jenderal Idi Amin Dada Oumee (Koboko, Uganda, sekitar tahun 1925–Jeddah, Arab Saudi, 16 Agustus 2003), yang juga dikenal dengan nama Idi Amin, adalah pemimpin diktator militer di Uganda yang memerintah pada 25 Januari 1971- 13 April 1979.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Masa berkuasa</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Begitu Idi Amin berkuasa, Uganda menjadi negara yang sangat terkenal di dunia internasional. Pada bulan Agustus 1972, semua orang Asia berwarga negara Inggris (60.000 jiwa) diberi waktu sembilan puluh hari untuk angkat kaki dari Uganda. Tindakan ini bukan karena rasialisme, tetapi karena ia ingin memberikan “kemerdekaan yang sesungguhnya bagi rakyat Uganda”. Yang kalang kabut tentu saja Inggris, yang para pejabatnya buru-buru menghubungi Australia, Selandia Baru, dan negara-negara persemakmuran Inggris lainnya untuk membicarakan penampungan, apalagi Kenya dan Tanzania menolak memberikan penampungan terhadap para pengungsi. Sepuluh hari kemudian ditetapkan aturan tambahan bahwa orang asing yang sudah menjadi warga negara Uganda harus pergi dari Uganda. Jumlahnya sekitar 23.000 jiwa. Sudah tentu warga negara keturunan asing yang lahir di Uganda kebingungan. Jika mereka pergi, status mereka adalah tanpa negara (stateless). Ditambah lagi, India, Pakistan, dan Bangladesh (negara asal mereka) menolak menerima kembali mereka. Ditambah pula dengan kebijakan nasionalisasai perusahaan-perusahaan milik orang-orang Eropa di Uganda. Idi Amin memang benar benar “memusingkan banyak orang”.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Akibat keputusan ini, timbul krisis ekonomi parah di Uganda. Sekitar 90% perdagangan dan industrinya dikuasai orang-orang Asia. Orang Uganda sendiri masih sangat agraris tradisional dan kurang kecakapan, modal, dan ketrampilan. Sebenarnya, rencana pengusiran orang Asia sudah direncanakan oleh Milton Obote karena dirasakan terlalu mencengkram ekonomi Uganda, tetapi masih menargetkan waktu lima tahun, dengan alasan mempersiapkan orang Uganda.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Pemerintahan Uganda sedemikian kacaunya sehingga Komisi Hukum Internasional PBB melapor kepada sekjen PBB saat itu, Kurt Waldheim pada tanggal 7 Juni 1974, yang isinya: “Uganda adalah negeri tanpa hukum”. Salah satu puncak krisis adalah minta suakanya Menteri Keuangan Emmanuel Wakheya ke Inggris karena tidak tahan lagi terhadap keputusan ekonomi yang diambil oleh pemerintahan rezim militer Idi Amin.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Di awal 1977, William Johnshon menulis laporan kepada harian Bangkok Post yang isinya: “Setelah empat tahun berkuasa, Idi Amin telah mengubah kehidupan Uganda yang buruk. Dulu negeri Uganda pengekspor teh dan kopi, namun karena sistem administrasi dan transportasi yang buruk, ratusan karung kopi teronggok di gudang menunggu diekspor, semetara puluhan ribu ton diselundupkan ke Kenya. Uganda dulunya sebagai salah satu negeri tersubur di Afrika, kini hasil pertanian begitu langkanya sampai penduduk kota menanam tebu dan pisang. Sabun, gula, dan gandum diperlakukan seperti emas saking langkanya. Sementara di pedesaan hasil panen begitu melimpah, penduduk kota tidak dapat menikmati hasilnya. Lima tahun lalu beroperasi 298 bus yang dijalankan pemerintah, kini cuma 11 yang masih jalan.”Pada bulan April 1979, Idi Amin berhasil digulingkan oleh tentara nasionalis Uganda yang dibantu Tanzania. Sebelumnya Idi Amin dengan bantuan Libya mencoba menyerang Kagera, provinsi utara Tanzania.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Idi Amin akhirnya terbang mengungsi ke Libya yang kemudian meminta suaka ke Jeddah, Arab Saudi serta menetap di sana. Menurutnya, angka kematian 100.000 sampai 300.000 orang yang dianiya dan dibunuh adalah akibat kesalahan bagian intelijen. Bahkan Biro Riset Nasional mengancam akan membunuhnya. Menurut Amin, banyak hal-hal buruk yang disembunyikan ketika dia berkuasa. Ketika dia tahu keberadaan biro itu, semua sudah terlambat.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Namun, semasa Amin belum jatuh, David Martin dalam artikelnya di South China Morning Post membeberkan bagaimana Idi Amin mengetahui sepak terjang oknum-oknumnya. Ia mengaku tidak ingin jadi Presiden, tentaranyalah yang memintanya, namun mengenai pengusiran orang Asia dia mengatakan, “Mereka terlampau berkuasa dan mencemooh kaum kami”.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Idi Amin mempunyai empat orang istri. Istri pertamanya adalah Sarah atau Mama Malian yang dinikahinya pada tahun 1958, yang kedua Kay, yang ketiga Norah, dan yang keempat Medina, yang dinikahinya pada tahun 1971. Pada awal tahun 1974 ia ceraikan tiga istrinya yang pertama sehingga tinggal Medina. Pada 1 Agustus 1975, ia menikah dengan Sarah, seorang pembalap pasukan berani mati Angkatan Darat Uganda. Empat bulan kemudian, dia menikahi Babirye putri seorang usahawan Uganda. Waktu itu Idi Amin sudah mempunyai 34 orang anak. Pada tanggal 20 Juli 2003, menjelang kematiannya di Rumah sakit Raja Faisal di Jeddah, istrinya memohon kepada Presiden Uganda Yoweri Museveni agar Idi Amin dikuburkan di negaranya, namun permintaan ini ditolak. Idi Amin meninggal di Arab Saudi pada tanggal 16 Agustus 2003 dan dimakamkan di Jeddah.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Pada tanggal 17 Agustus 2003, David Owen mengatakan dalam wawancara oleh Radio BBC bahwa ketika menjabat sebagai Sekertaris Kementrian Luar Negeri Inggris (1977-1979), dia memerintahkan agar Idi Amin dibunuh untuk mengakhiri rezim terorya. Usulnya ditolak, namun alasan Owen adalah rezim Idi Amin sangatlah buruk, sangat mengerikan bila dia dibiarkan berkuasa terlalu lama.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><b style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;">6. Benito Mussolini</b><br />
<div class="separator" style="background-color: #efefef; clear: both; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<a href="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-intelijen/10-benito-mussolini.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; color: #0093ca; float: left; margin: 0px 1em 1em 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img border="0" height="393" src="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-intelijen/10-benito-mussolini.jpg" style="border: 0px; margin: 0px; max-width: 100%; padding: 0px;" width="280" /></a></div>
<span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Benito Amilcare Andrea Mussolini (29 Juli 1883 – 28 April 1945) adalah seorang diktator Italia yang menganut Fasis. Ia adalah diktator Italia pada periode 1922-1943. Ia dipaksa mundur dari jabatan Perdana Menteri Italia pada 28 Juli 1943 setelah serangkaian kekalahan Italia di Afrika. Setelah ditangkap, ia diisolasi. Dua tahun kemudian, ia dieksekusi di Como, Italia utara. Mussolini mengakhiri sebuah dekade seperti di Jerman yang dilakukan diktator Adolf Hitler dengan Nazi-nya.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Kehidupan Awal</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Mussolini lahir di Predappio, Forlì (Emilia-Romagna). Ayahnya Alessandro seorang pandai besi dan ibunya Rosa seorang guru sekolah. Seperti ayahnya, ia menjadi seorang sosialis berat. Tahun 1902 ia beremigrasi ke Swiss. Karena sulit mencari pekerjaan tetap, akhirnya ia pindah ke Italia. Pada 1908 ia bergabung dengan surat kabar Austria di kota Trento.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Keluar dari situ, ia jadi editor sebuah koran sosialis la Lotta di Class (Pertentangan Kelas). Di sini antusiasmenya pada Karl Heinrich Marx makin besar. Tahun 1910, ia menjabat sekretaris partai sosialis tingkat daerah di Forlì dan kepribadiannya berkembang menjadi antipatriot. Ketika Italia menyatakan perang dengan Kerajaan Ottoman tahun 1911, ia dipenjara karena propaganda perdamaiannya. Ini bertentangan dengan kinerjanya kemudian.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Setelah ditunjuk jadi editor koran sosialis Avanti, ia pindah ke Milan, tempatnya membangun dirinya sebagai kekuatan berpangaruh atas para pemimpin buruh sosialis Italia. Ia percaya, para proletar bisa dibuhul dalam gerakan fascio. Agaknya inilah cikal bakal gerakan fasis, yang lahir di saat perekonomian Italia memburuk akibat perang, dan pengangguran merebak di mana-mana. Pada Maret 1919, fasisme menjadi suatu gerakan politik ketika ia membentuk Kelompok untuk Bertempur yang dikenal sebagai baju hitam, yakni kumpulan penjahat, kriminal, dan preman yang bertindak sebagai tukang pukul para cukong. Penampilan mereka seram dan tiap hari terlibat perkelahian di jalan-jalan.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Setelah gagal pada Pemilu 1919, ia mengembangkan paham kelompoknya, sehingga mulai mendapat pengaruh. Mereka, kaum fasis, menolak parlemen dan mengedepankan kekerasan fisik. Anarki pecah di mana-mana. Pemerintah liberal tak berdaya menghadapinya. Ia membawa “geng”nya, sejumlah besar kaum fasis yang bertampang sangar, untuk melakukan Berbaris ke Roma. Melihat rombongan preman berwajah angker memasuki Roma, Raja Vittorio Emanuele III menciut jeri. Mussolini diundang ke istana lalu diberi posisi sang Pemimpin. Pada Oktober 1922, Raja memintanya membentuk pemerintahan baru. Jadilah Italia dikelola pemerintahan fasis.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Gebrakan pertamanya setelah memegang kekuasaan, adalah menyerang Ethiopia dengan merujuk pada pandangan rasis Charles Robert Darwin, “Ethiopia bangsa kelas rendah, karena termasuk kulit hitam. Jika diperintah oleh ras unggul seperti Italia, itu sudah merupakan akibat alamiah dari evolusi.” Bahkan ia bersikeras bahwa bangsa-bangsa berevolusi melalui peperangan. Sehingga jadilah Italia waktu itu bangsa yang ditakuti sepak terjangnya.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Yang meresahkan, ketika ia menduduki Abbesinia tahun 1937, kontan dunia tersentak. Teman akrabnya di Eropa adalah Adolf Hitler, dan mereka membuat aliansi, yang menyeret Italia ke dalam Perang Dunia II di pihak Jerman pada 1940. Namun, pasukannya kalah di Yunani dan Afrika, dan Italia sendiri diserbu oleh pasukan Britania Raya dan Amerika Serikat pada 1943. Pada saat itu Mussolini telah diturunkan dari takhtanya dan ditahan. Pasukan payung Jerman membebaskan dan mengembalikannya berkuasa di Italia Utara. Akhir riwayatnya tiba tak lama kemudian. Ketika akhirnya Italia dikalahkan, ia ditembak oleh musuh Italianya dan mayatnya digantung terbalik di Piazza Loreto di Milan.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><b style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;">7. Pol Pot</b><br />
<div class="separator" style="background-color: #efefef; clear: both; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<a href="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-intelijen/10-polpot.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; color: #0093ca; float: left; margin: 0px 1em 1em 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img border="0" height="300" src="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-intelijen/10-polpot.jpg" style="border: 0px; margin: 0px; max-width: 100%; padding: 0px;" width="300" /></a></div>
<br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Saloth Sar (19 Mei 1925 – 15 April 1998), lebih dikenal sebagai Pol Pot, adalah pemimpin Khmer Merah dan Perdana Menteri Kamboja dari 1976 hingga 1979. Pemerintahannya banyak disalahkan untuk kematian sekitar dua juta warga Kamboja, meski perkiraan jumlahnya beragam.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Kamboja Demokratis</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Pada awal 1976 pihak Khmer Merah menahan Sihanouk dalam tahanan rumah. Pemerintah yang ada saat itu segera diganti dan Pangeran Sihanouk dilepas dari jabatannya sebagai kepala negara. Kamboja menjadi sebuah republik komunis dengan nama “Kamboja Demokratis” (Democratic Kampuchea) dan Khieu Samphan menjadi presiden pertama. Pada 13 Mei 1976 Pol Pot dilantik sebagai Perdana Menteri Kamboja dan mulai menerapkan perubahan sosialis terhadap negara tersebut. Pengeboman yang dilakukan pihak Amerika Serikat telah mengakibatkan wilayah pedesaan ditinggalkan dan kota-kota sesak diisi rakyat (Populasi Phnom Penh bertambah sekitar 1 juta jiwa dibandingkan dengan sebelum 1976).</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Saat Khmer Merah mendapatkan kekuasaan, mereka mengevakuasi rakyat dari perkotaan ke pedesaan di mana mereka dipaksa hidup dalam ladang-ladang yang ditinggali bersama. Rezim Pol Pot sangat kritis terhadap oposisi maupun kritik politik; ribuan politikus dan pejabat dibunuh, dan Phnom Penh pun ikut berubah menjadi kota hantu yang penduduknya banyak yang meninggal akibat kelaparan, penyakit atau eksekusi. Ranjau-ranjau darat (oleh Pol Pot mereka disebut sebagai “tentara yang sempurna”) disebarkan secara luas ke seluruh wilayah pedesaan.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Pada akhir 1978, Vietnam menginvasi Kamboja. Pasukan Kamboja dikalahkan dengan mudah, dan Pol Pot lari ke perbatasan Thailand. Pada Januari 1979, Vietnam membentuk pemerintah boneka di bawah Heng Samrin, yang terdiri dari anggota Khmer Merah yang sebelumnya melarikan diri ke Vietnam untuk menghindari pembasmian yang terjadi sebelumnya pada 1954. Banyak anggota Khmer Merah di Kamboja sebelah timur yang pindah ke pihak Vietnam karena takut dituduh berkolaborasi. Pol Pot berhasil mempertahankan jumlah pengikut yang cukup untuk tetap bertempur di wilayah-wilayah yang kecil di sebelah barat Kamboja. Pada saat itu, Tiongkok, yang sebelumnya mendukung Pol Pot, menyerang, dan menyebabkan Perang Tiongkok-Vietnam yang tidak berlangsung lama. Pol Pot, musuh Uni Sovyet, juga memperoleh dukungan dari Thailand dan Amerika Serikat. Amerika Serikat dan Tiongkok memveto alokasi perwakilan Kamboja di Sidang Umum PBB yang berasal dari pemerintahan Heng Samrin. Amerika Serikat secara langsung dan tidak langsung mendukung Pol Pot dengan menyalurkan bantuan dana yang dikumpulkan untuk Khmer Merah.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Jumlah korban jiwa dari perang saudara, konsolidasi kekuasaan Pol Pot dan invasi Vietnam masih dipertentangkan. Sumber-sumber yang dapat dipercaya dari pihak Barat [1] menyebut angka 1,6 juta jiwa, sedangkan sebuah sumber yang spesifik, seperti jumlah tiga juta korban jiwa antara 1975 dan 1979, diberikan oleh rezim Phnom Penh yang didukung Vietnam, PRK. Bapa Ponchaud memberikan perkiraan sebesar 2,3 juta—meski jumlah ini termasuk ratusan ribu korban sebelum pengambil alihan yang dilakukan Partai Komunis. Amnesty International menyebut 1,4 juta; sedangkan Departemen Negara Amerika Serikat, 1,2 juta. Khieu Samphan dan Pol Pot sendiri, masing-masing menyebut 1 juta dan 800.000.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Pasca pemerintahan Partai Komunis</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Pol Pot mundur dari jabatannya pada 1985, namun bertahan sebagai pemimpin de facto Partai Komunis dan kekuatan yang dominan di dalamnya. Pada 1989, Vietnam mundur dari Kamboja. Pol Pot menolak proses perdamaian, dan tetap berperang melawan pemerintah koalisi yang baru. Khmer Merah bertahan melawan pasukan pemerintah hingga 1996, saat banyak pasukannya yang telah kehilangan moral mulai meninggalkannya. Beberapa pejabat Khmer Merah yang penting juga berpindah pihak.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Pol Pot memerintahkan eksekusi terhadap rekan dekatnya Son Sen dan sebelas anggota keluarganya pada 10 Juni 1997 karena mencoba mengadakan persetujuan dengan pemerintah (kabar tentang ini tidak diketahui di luar Kamboja selama tiga hari). Pol Pot lalu melarikan diri namun berhasil ditangkap Kepala Militer Khmer Merah, Ta Mok dan dijadikan tahanan rumah seumur hidup. Pada April 1998, Ta Mok lari ke daerah hutan sambil membawa Pol Pot setelah sebuah serangan pemerintah yang baru. Beberapa hari kemudian, pada 15 April 1998, Pol Pot meninggal – kabarnya akibat serangan jantung. Jasadnya kemudian dibakar di wilayah pedesaan, disaksikan oleh beberapa anggota eks-Khmer Merah.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><b style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;">8. Augusto Pinochet</b><br />
<div class="separator" style="background-color: #efefef; clear: both; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<a href="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-intelijen/10-augusto-pinochet.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; color: #0093ca; float: right; margin: 0px 0px 1em 1em; padding: 0px; text-decoration: none;"><img border="0" height="240" src="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-intelijen/10-augusto-pinochet.jpg" style="border: 0px; margin: 0px; max-width: 100%; padding: 0px;" width="350" /></a></div>
<span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Augusto José Ramón Pinochet Ugarte (Valparaíso, 25 November 1915–Providencia, 10 Desember 2006) adalah seorang jenderal dan diktator Chili. Ia adalah kepala junta militer yang berkuasa di Chili pada periode 1973 – 1990. Ia meraih kekuasaan dengan cara kudeta sesaat setelah pemilu demokratis yang memilih Presiden Salvador Allende yang sosialis. Ia tampil sebagai presiden Republik pada 1974 – 1990 (dari 1981 hingga terbentuknya sebuah Konstitusi 1980) yang baru. Sekitar 3.000 orang Chili terbunuh selama masa pemerintahannya. Pinochet memperkenalkan banyak kebijakan pasar bebas neoliberal.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Melalui Operasi Jakarta, presiden Amerika Serikat, Richard Nixon menggunakan CIA untuk membantu junta militer Chili dalam mengkudeta Presiden Salvador Allende dan menaikan Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Chile, Augusto Pinochet Agurte. Sejak 1974-1990, tidak kurang dari 2025 kasus pelanggaran HAM dilakukan oleh rezim Pinochet melalui dinas rahasianya DINA (semacam Kopkamtib-nya Chile) telah terjadi. 1068 berupa kasus pembunuhan dan 957 kasus orang hilang. Kudeta yang dilakukan Pinochet terhadap Allende, bila dicermati amat mirip dengan yang diduga dilakukan Soeharto terhadap Soekarno yaitu setidaknya antara lain pada:</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">* Beredarnya dokumen yang meresahkan tentang perencanaan pembunuhan beberapa jenderal dan komandan-komandan militer. Hal itu selain terjadi di Chile (dokumen rencana ‘Z’) juga Indonesia (Beredarnya daftar pejabat AD yang akan dibunuh dikalangan tokoh-tokoh buruh, politisi dan elit militer Chili).</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">* Disebarnya isu yang menimbulkan keresahan dan ketidakstabilan poltitik dalam negeri. Di Chile masyarakat terutama serikat buruh militan dan jenderal-jenderal konservatif mendapat kiriman kartu-kartu kecil di mana tercetak kata-kata “Jakarta Se Acerca” (Jakarta Sudah Mendekat).</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">* Diduga sangat kuat kedua kudeta tersebut sama-sama di dukung CIA.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Pada 1990 ia kehilangan kekuasaan, namun ia menjadikan dirinya senator seumur hidup, untuk mencegah agar ia tak ditangkap. Ia dipaksa meninggalkan kedudukan senator pada 2002, namun sekali lagi ia tak ditangkap, saat itu dikatakan ia menderita dementia. Pada Mei 2004 hakim berkata itu tidak benar. Pada 13 Desember ia ditempatkan dalam tahanan rumah. Ia meninggal dunia pada 10 Desember 2006 seminggu setelah terkena serangan jantung.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><b style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;">9. Soeharto</b><br />
<div class="separator" style="background-color: #efefef; clear: both; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<a href="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-intelijen/10-soeharto.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; color: #0093ca; float: left; margin: 0px 1em 1em 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img border="0" height="325" src="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-intelijen/10-soeharto.jpg" style="border: 0px; margin: 0px; max-width: 100%; padding: 0px;" width="222" /></a></div>
<span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Jend. Besar TNI Purn. Haji Moehammad Soeharto, (ER, EYD: Suharto) (lahir di Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta, 8 Juni 1921 – wafat di Jakarta, 27 Januari 2008 dalam umur 86 tahun[1]) adalah Presiden Indonesia yang kedua, menggantikan Soekarno, dari 1967 sampai 1998. Sebelum menjadi presiden, Soeharto adalah pemimpin militer pada masa pendudukan Jepang dan Belanda, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal. Setelah Gerakan 30 September, Soeharto menyatakan bahwa PKI adalah pihak yang bertanggung jawab dan memimpin operasi untuk menumpasnya. Operasi ini menewaskan lebih dari 500.000 jiwa.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Soeharto kemudian mengambil alih kekuasaan dari Soekarno, dan resmi menjadi presiden pada tahun 1968. Ia dipilih kembali oleh MPR pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Pada tahun 1998, masa jabatannya berakhir setelah mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei tahun tersebut, menyusul terjadinya Kerusuhan Mei 1998 dan pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa. Ia merupakan orang Indonesia terlama dalam jabatannya sebagai presiden. Soeharto digantikan oleh B.J. Habibie.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Naik ke kekuasaan</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Pada pagi hari 1 Oktober 1965, beberapa pasukan pengawal Kepresidenan, Tjakrabirawa di bawah Letnan Kolonel Untung Syamsuri bersama pasukan lain menculik dan membunuh enam orang jendral. Pada peristiwa itu Jendral A.H. Nasution yang menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Hankam dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata berhasil lolos. Satu yang terselamatkan, yang tidak menjadi target dari percobaan kudeta adalah Mayor Jendral Soeharto, meski menjadi sebuah pertanyaan apakah Soeharto ini terlibat atau tidak dalam peristiwa yang dikenal sebagai G-30-S itu. Beberapa sumber mengatakan, Pasukan Tjakrabirawa yang terlibat itu menyatakan bahwa mereka mencoba menghentikan kudeta militer yang didukung oleh CIA yang direncanakan untuk menyingkirkan Presiden Soekarno dari kekuasaan pada “Hari ABRI”, 5 Oktober 1965 oleh badan militer yang lebih dikenal sebagai Dewan Jenderal.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Peristiwa ini segera ditanggapi oleh Mayjen Soeharto untuk segera mengamankan Jakarta, menurut versi resmi sejarah pada masa Orde Baru, terutama setelah mendapatkan kabar bahwa Letjen Ahmad Yani, Menteri / Panglima Angkatan Darat tidak diketahui keberadaannya. Hal ini sebenarnya berdasarkan kebiasaan yang berlaku di Angkatan Darat bahwa bila Panglima Angkatan Darat berhalangan hadir, maka Panglima Kostrad yang menjalankan tugasnya. Tindakan ini diperkuat dengan turunnya Surat Perintah yang dikenal sebagai Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) dari Presiden Soekarno yang memberikan kewenangan dan mandat kepada Soeharto untuk mengambil segala tindakan untuk memulihkan keamanan dan ketertiban. Langkah yang diambil Soeharto adalah segera membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) sekalipun sempat ditentang Presiden Soekarno, penangkapan sejumlah menteri yang diduga terlibat G-30-S (Gerakan 30 September). Tindakan ini menurut pengamat internasional dikatakan sebagai langkah menyingkirkan Angkatan Bersenjata Indonesia yang pro-Soekarno dan pro-Komunis yang justru dialamatkan kepada Angkatan Udara Republik Indonesia di mana jajaran pimpinannya khususnya Panglima Angkatan Udara Laksamana Udara Omar Dhani yang dinilai pro Soekarno dan Komunis, dan akhirnya memaksa Soekarno untuk menyerahkan kekuasaan eksekutif. Tindakan pembersihan dari unsur-unsur komunis (PKI) membawa tindakan penghukuman mati anggota Partai Komunis di Indonesia yang menyebabkan pembunuhan sistematis sekitar 500 ribu “tersangka komunis”, kebanyakan warga sipil, dan kekerasan terhadap minoritas Tionghoa Indonesia. Soeharto dikatakan menerima dukungan CIA dalam penumpasan komunis. Diplomat Amerika 25 tahun kemudian mengungkapkan bahwa mereka telah menulis daftar “operasi komunis” Indonesia dan telah menyerahkan sebanyak 5.000 nama kepada militer Indonesia. Been Huang, mantan diplomat bidang politik kedutaan besar Amerika Serikat di Jakarta mengatakan di 1990 bahwa: “Itu merupakan suatu pertolongan besar bagi Angkatan Bersenjata. Mereka mungkin membunuh banyak orang, dan saya kemungkinan memiliki banyak darah di tangan saya, tetapi tidak seburuk itu. Ada saatnya di mana anda harus memukul keras pada saat yang tepat.” Howard Fenderspiel, ahli Indonesia di State Department’s Bureau of Intelligence and Research di 1965: “Tidak ada yang peduli, selama mereka adalah komunis, bahwa mereka dibantai. Tidak ada yang bekerja tentangnya.”1 Dia mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia dalam rangka membebaskan sumber daya di militer.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Jendral Soeharto akhirnya menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia setelah pertanggungjawaban Presiden Soekarno (NAWAKSARA) ditolak MPRS pada tahun 1967, kemudian mendirikan apa yang disebut Orde Baru. Beberapa pengamat politik baik dalam negeri maupun luar negeri mengatakan bahwa Soeharto membersihkan parlemen dari komunis, menyingkirkan serikat buruh dan meningkatkan sensor. Dia juga memutuskan hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat Cina dan menjalin hubungan dengan negara barat dan PBB. Dia menjadi penentu dalam semua keputusan politik.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Jendral Soeharto dikatakan meningkatkan dana militer dan mendirikan dua badan intelijen – Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) dan Badan Koordinasi Intelijen Nasional (Bakin). Sekitar 2 juta orang dieksekusi dalam pembersihan massal dan lebih dari 200.000 ditangkap hanya karena dicurigai terlibat dalam kudeta. Banyak komunis, tersangka komunis dan yang disebut “musuh negara” dihukum mati (meskipun beberapa hukuman ditunda sampai 1990).</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Diduga bahwa daftar tersangka komunis diberikan ke tangan Soeharto oleh CIA. Sebagai tambahan, CIA melacak nama dalam daftar ini ketika rezim Soeharto mulai mencari mereka. Dukungan yang tidak dibicarakan ini dari Pemerintah Amerika Serikat untuk rezim Soeharto tetap diam sampai invasi Timor Timur, dan terus berlangsung sampai akhir 1990-an. Karena kekayaan sumber daya alamnya dan populasi konsumen yang besar, Indonesia dihargai sebagai rekan dagang Amerika Serikat dan begitu juga pengiriman senjata tetap dipertahankan ke rezim Soeharto. Ketika Soeharto mengumjungi Washington pada 1995 pejabat administratif Clinton dikutip di New York Times mengatakan bahwa Soeharto adalah “orang seperti kita” atau “orang golongan kita”.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Pada 12 Maret 1967 Soeharto diangkat sebagai Pejabat Presiden Indonesia oleh MPR Sementara. Setahun kemudian, pada 27 Maret 1968 dia resmi diangkat sebagai Presiden untuk masa jabatan lima tahun yang pertama. Dia secara langsung menunjuk 20% anggota MPR. Partai Golkar menjadi partai favorit dan satu-satunya yang diterima oleh pejabat pemerintah. Indonesia juga menjadi salah satu pendiri ASEAN.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Ekonomi Indonesia benar-benar amburadul di pertengahan 1960-an. Soeharto pun kemudian meminta nasehat dari tim ekonom hasil didikan Barat yang banyak dikenal sebagai “mafia Berkeley”. Tujuan jangka pendek pemerintahan baru ini adalah mengendalikan inflasi, menstabilkan nilai rupiah, memperoleh hutang luar negeri, serta mendorong masuknya investasi asing. Dan untuk satu hal ini, kesuksesan mereka tidak bisa dipungkiri. Peran Sudjono Humardani sebagai asisten finansial besar artinya dalam pencapaian ini. Di bidang sosial politik, Soeharto menyerahkannya kepada Ali Murtopo sebagai asisten untuk masalah-masalah politik. Menghilangkan oposisi dengan melemahkan kekuatan partai politik dilakukan melalui fusi dalam sistem kepartaian.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Puncak Orde Baru</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Pada masa pemerintahannya, Presiden Soeharto menetapkan pertumbuhan ekonomi sebagai pokok tugas dan tujuan pemerintah. Dia mengangkat banyak teknokrat dan ahli ekonomi yang sebelumnya bertentangan dengan Presiden Soekarno yang cenderung bersifat sosialis. Teknokrat-teknokrat yang umumnya berpendidikan barat dan liberal (Amerika Serikat) diangkat adalah lulusan Berkeley sehingga mereka lebih dikenal di dalam klik ekonomi sebagai Mafia Berkeley di kalangan Ekonomi, Industri dan Keuangan Indonesia. Pada masanya, Indonesia mendapatkan bantuan ekonomi dan keuangan dari negara-negara donor (negara-negara maju) yang tergabung dalan IGGI yang diseponsori oleh pemerintah Belanda. Namun pada tahun 1992, IGGI dihentikan oleh pemerintah Indonesia karena dianggap turut campur dalam urusan dalam negeri Indonesia, khususnya dalam kasus Timor Timur pasca Insiden Dili. Peran IGGI ini digantikan oleh lembaga donor CGI yang disponsori Perancis. Selain itu, Indonesia mendapat bantuan dari lembaga internasional lainnya yang berada dibawah PBB seperti UNICEF, UNESCO dan WHO. Namun sayangnya, kegagalan manajemen ekonomi yang bertumpu dalam sistem trickle down effect (menetes ke bawah) yang mementingkan pertumbuhan dan pengelolaan ekonomi pada segelintir kalangan serta buruknya manajemen ekonomi perdagangan industri dan keuangan (EKUIN) pemerintah, membuat Indonesia akhirnya bergantung pada donor Internasional terutama paska Krisis 1997. Dalam bidang ekonomi juga, tercatat Indonesia mengalami swasembada beras pada tahun 1984. Namun prestasi itu ternyata tidak dapat dipertahankan pada tahun-tahun berikutnya. Kemudian kemajuan ekonomi Indonesia saat itu dianggap sangat signifikan sehingga Indonesia sempat dimasukkan dalam negara yang mendekati negara-negara Industri Baru bersama dengan Malaysia, Filipina dan Thailand, selain Singapura, Taiwan dan Korea Selatan.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Di bidang politik, Presiden Soeharto melakukan penyatuan partai-partai politik sehingga pada masa itu dikenal tiga partai politik yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Golongan Karya (Golkar) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dalam upayanya menyederhanakan kehidupan berpolitik di Indonesia sebagai akibat dari politik masa presiden Soekarno yang menggunakan sistem multipartai yang berakibat pada jatuh bangunnya kabinet dan dianggap penyebab mandeknya pembangunan. Kemudian dikeluarkannnya UU Politik dan Asas tunggal Pancasila yang mewarnai kehidupan politik saat itu. Namun dalam perjalanannya, terjadi ketimpangan dalam kehidupan politik di mana muncullah istilah “mayoritas tunggal” di mana GOLKAR dijadikan partai utama dan mengebirikan dua parpol lainnya dalam setiap penyelenggaraan PEMILU. Berbagai ketidakpuasan muncul, namun dapat diredam oleh sistem pada masa itu.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Seiring dengan naiknya taraf pendidikan pada masa pemerintahannya karena pertumbuhan ekonomi, muncullah berbagai kritik dan ketidakpuasan atas ketimpangan ketimpangan dalam pembangunan. Kesenjangan ekonomi, sosial dan politik memunculkan kalangan yang tidak puas dan menuntut perbaikan. Kemudian pada masa pemerintahannya, tercatat muncul peristiwa kekerasan di masyarakat yang umumnya sarat kepentingan politik, selain memang karena ketidakpuasan dari masyarakat.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Beberapa catatan atas tindakan represif Orde Baru</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Presiden Soeharto dinilai memulai penekanan terhadap suku Tionghoa, melarang penggunaan tulisan Tionghoa tertulis di berbagai material tertulis, dan menutup organisasi Tionghoa karena tuduhan simpati mereka terhadap komunis. Walaupun begitu, Soeharto terlibat persahabatan yang akrab dengan Lee Kuan Yew yang pernah manjadi Perdana Menteri Singapura yang beretnis Tionghoa.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Pada 1970 Soeharto melarang protes pelajar setelah demonstrasi yang meluas melawan korupsi. Sebuah komisi menemukan bahwa korupsi sangat umum. Soeharto menyetujui hanya dua kasus dan kemudian menutup komisi tersebut. Korupsi kemudian menjadi sebuah endemik. Dia memerintah melalui kontrol militer dan penyensoran media. Dia menguasai finansial dengan memberikan transaksi mudah dan monopoli kepada saudara-saudaranya, termasuk enam anaknya. Dia juga terus memainkan faksi berlainan di militer melawan satu sama lain, dimulai dengan mendukung kelompok nasionalis dan kemudian mendukung unsur Islam.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Pada 1973 dia memenangkan jangka lima-tahun berikutnya melalui pemilihan “electoral college”. dan juga terpilih kembali pada 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Soeharto mengubah UU Pemilu dengan mengizinkan hanya tiga partai yang boleh mengikuti pemilihan, termasuk partainya sendiri, Golkar. Oleh karena itu semua partai Islam yang ada diharuskan bergabung menjadi Partai Persatuan Pembangunan, sementara partai-partai non-Islam (Katholik dan Protestan) serta partai-partai nasionalis digabungkan menjadi Partai Demokrasi Indonesia.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Pada 1975, dengan persetujuan bahkan permintaan Amerika Serikat dan Australia, ia memerintahkan pasukan Indonesia untuk memasuki bekas koloni Portugal Timor Timur setelah Portugal mundur dan gerakan Fretilin memegang kuasa yang menimbulkan kekacauan di masyarakat Timor Timur Sendiri, serta kekhawatiran Amerika Serikat atas tidakan Fretilin yang menurutnya mengundang campur tangan Uni Sovyet. Kemudian pemerintahan pro integrasi dipasang oleh Indonesia meminta wilayah tersebut berintegrasi dengan Indonesia. Pada 15 Juli 1976 Timor Timur menjadi provinsi Timor Timur sampai wilayah tersebut dialihkan ke administrasi PBB pada 1999. Korupsi menjadi beban berat pada 1980-an. Pada 5 Mei 1980 sebuah kelompok yang kemudian lebih dikenal dengan nama Petisi 50 menuntut kebebasan politik yang lebih besar. Kelompok ini terdiri dari anggota militer, politisi, akademik, dan mahasiswa. Media Indonesia menekan beritanya dan pemerintah mecekal penandatangannya. Setelah pada 1984 kelompok ini menuduh bahwa Soeharto menciptakan negara satu partai, beberapa pemimpinnya dipenjarakan. Catatan hak asasi manusia Soeharto juga semakin memburuk dari tahun ke tahun. Pada 1993 Komisi HAM PBB membuat resolusi yang mengungkapkan keprihatinan yang mendalam terhadap pelanggaran hak-hak asasi manusia di Indonesia dan di Timor Timur. Presiden AS Bill Clinton mendukungnya.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Pada 1996 Soeharto berusaha menyingkirkan Megawati Soekarnoputri dari kepemimpinan Partai Demokrasi Indonesia (PDI), salah satu dari tiga partai resmi. Di bulan Juni, pendukung Megawati menduduki markas besar partai tersebut. Setelah pasukan keamanan menahan mereka, kerusuhan pecah di Jakarta pada tanggal 27 Juli 1996 (peristiwa Sabtu Kelabu) yang dikenal sebagai “Peristiwa Kudatuli” (Kerusuhan Dua Tujuh Juli).</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Soeharto turun takhta</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Pada 1997, menurut Bank Dunia, 20 sampai 30% dari dana pengembangan Indonesia telah disalahgunakan selama bertahun-tahun. Krisis finansial Asia di tahun yang sama tidak membawa hal bagus bagi pemerintahan Presiden Soeharto ketika ia dipaksa untuk meminta pinjaman, yang juga berarti pemeriksaan menyeluruh dan mendetail dari IMF.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Mekipun sempat menyatakan untuk tidak dicalonkan kembali sebagai Presiden pada periode 1998-2003, terutama pada acara Golongan Karya, Soeharto tetap memastikan ia terpilih kembali oleh parlemen untuk ketujuh kalinya di Maret 1998. Setelah beberapa demonstrasi, kerusuhan, tekanan politik dan militer, serta berpuncak pada pendudukan gedung DPR/MPR RI, Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 untuk menghindari perpecahan dan meletusnya ketidakstabilan di Indonesia. Pemerintahan dilanjutkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, B.J. Habibie. Dalam pemerintahannya yang berlangsung selama 32 tahun lamanya, telah terjadi penyalahgunaan kekuasaan termasuk korupsi dan pelanggaran HAM. Hal ini merupakan salah satu faktor berakhirnya era Soeharto.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Kasus dugaan korupsi</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Soeharto memiliki dan mengetuai tujuh buah yayasan, yaitu Yayasan Dana Sejahtera Mandiri, Yayasan Supersemar, Yayasan Dharma Bhakti Sosial (Dharmais), Yayasan Dana Abadi Karya Bhakti (Dakab), Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila, Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan, Yayasan Trikora. Pada 1995, Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 90 Tahun 1995. Keppres ini menghimbau para pengusaha untuk menyumbang 2 persen dari keuntungannya untuk Yayasan Dana Mandiri.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Hasil penyidikan kasus tujuh yayasan Soeharto menghasilkan berkas setebal 2.000-an halaman. Berkas ini berisi hasil pemeriksaan 134 saksi fakta dan 9 saksi ahli, berikut ratusan dokumen otentik hasil penyitaan dua tim yang pernah dibentuk Kejaksaan Agung, sejak tahun 1999. Menurut Transparency International, Soeharto menggelapkan uang dengan jumlah terbanyak dibandingkan pemimpin dunia lain dalam sejarah dengan perkiraan 15–35 miliar dolar AS. selama 32 tahun masa pemerintahannya.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Pada 12 Mei 2006, bertepatan dengan peringatan sewindu Tragedi Trisakti, Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya telah mengeluarkan Surat Keputusan Penghentian Penuntutan (SKPP) perkara mantan Presiden Soeharto, yang isinya menghentikan penuntutan dugaan korupsi mantan Presiden Soeharto pada tujuh yayasan yang dipimpinnya dengan alasan kondisi fisik dan mental terdakwa yang tidak layak diajukan ke persidangan. SKPP itu dikeluarkan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan pada 11 Mei 2006, namun SKPP ini lalu dinyatakan tidak sah oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 12 Juni 2006.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><b style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;">10 George Walker Bush</b><br />
<div class="separator" style="background-color: #efefef; clear: both; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<a href="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-intelijen/10-gw-bush.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; color: #0093ca; float: left; margin: 0px 1em 1em 0px; padding: 0px; text-decoration: none;"><img border="0" height="290" src="http://www.akhirzaman.info/images/stories/pics-intelijen/10-gw-bush.jpg" style="border: 0px; margin: 0px; max-width: 100%; padding: 0px;" width="270" /></a></div>
<span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">George Walker Bush (lahir di New Haven, Connecticut, 6 Juli 1946; umur 62 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat ke-43 yang saat ini sedang menjabat. Ia dilantik 20 Januari 2001 setelah terpilih lewat pemilu presiden tahun 2000 dan terpilih kembali pada pemilu presiden tahun 2004. Jabatan kepresidenan kedua kalinya akan berakhir pada 20 Januari 2009. Sebelumnya, ia adalah Gubernur Texas ke-46 (1995-2000). Jabatan ini ditinggalkan sesaat setelah dirinya terpilih sebagai presiden.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Dalam sejarahnya, Keluarga Bush adalah bagian dari Partai Republik dan politik Amerika. Bush adalah anak tertua mantan Presiden Amerika Serikat George H. W. Bush. Ibunya adalah Barbara Bush. Kakeknya, Prescott Bush adalah mantan Senator Amerika Serikat dari Connecticut. Sedang, adiknya, Jeb Bush adalah mantan Gubernur Florida. Menyusul Serangan 11 September 2001, Bush mengumumkan Perang melawan terorisme secara menyeluruh. Sepanjang Oktober 2001, dia memerintahkan invasi ke Afganistan untuk melumpuhkan kekuatan Taliban dan al-Qaeda. Pada Maret 2003, Bush memerintahkan penyeranganan ke Irak dengan alasan bahwa Irak telah melanggar Resolusi PBB no. 1441 mengenai senjata pemusnah massal dan karenanya harus dilucuti dengan kekerasan. Setelah digulingkannya rezim Saddam Hussein, Bush bertekad memimpin Amerika Serikat untuk menegakkan demokrasi di Timur tengah, yang dimulai dengan Afganistan dan Irak. Namun hingga kini situasi di Irak semakin tidak stabil karena pertikaian yang berkepanjangan antara kelompok Sunni, yang di masa Saddam Hussein praktis berkuasa atas kelompok mayoritas Syi’ah, yang kini ganti berkuasa.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Bush pertama-tama dipilih pada tahun 2000, dan menjadi presiden keempat dalam sejarah AS yang dipilih tanpa memenangkan suara rakyat setelah 1824, 1876, dan 1888. Bush yang menggambarkan dirinya sebagai “presiden perang”, terpilih kembali pada 2004 setelah kampanye pemilihan yang sengit dan panas. Dalam kampanye ini, keputusannya untuk mengadakan Perang melawan Terorisme dan Perang Irak dijadikan isu sentral. Bush menjadi kandidat pertama yang memperoleh kemenangan mayoritas suara rakyat sejak ayahnya menang 16 tahun sebelumnya. Dalam tiga pemilihan umum sebelumnya, penampilan kandidat partai ketiga yang hebat telah menghalangi pemenang suara rakyat, Gore dan Clinton, untuk memperoleh suara mayoritas rakyat.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Presiden AS</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Bush merupakan orang kedua menjadi presiden yang mengikuti jejak ayahnya George H. W. Bush, Presiden Amerika Serikat yang ke-41, setelah John Adams, Presiden kedua, dan John Quincy Adams, yang keenam, merupakan bapak dan anak. Terdapat juga pasangan kakek dan cucu, William Henry Harrison dan Benjamin Harrison.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Masa jabatan pertama</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Masa jabatannya sebagai presiden didominasi “perang melawan terorisme”, yang mencuat setelah terjadinya Peristiwa 9/11 (serangan terhadap WTC). Serangan tersebut dijadikannya alasan untuk memerintahkan invasi terhadap Afganistan pada tahun 2001 untuk membebaskan Afganistan dari rezim Taliban dan Irak pada tahun 2003 untuk menjatuhkan pemerintah Saddam Hussein. Bush menyatakan kemenangan Amerika Serikat dalam invasi Irak pada 1 Mei 2003, namun hingga kini (Agustus 2006) konflik di Irak masih belum berakhir akibat serangan-serangan dari para pemberontak.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Masa jabatan kedua</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Meskipun banyak pihak yang menentang kedua peristiwa tersebut (khususnya dari luar Amerika Serikat), ia memenangkan Pemilu Presiden Amerika 2004 dengan selisih 3% dengan saingan utamanya John Kerry. Masa jabatan keduanya masih dipenuhi masalah di Irak, karena korban dari pasukan Amerika Serikat terus berjatuhan, mencapai lebih dari 2.500 orang hingga 3 Agustus 2006.</span><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: #efefef; color: #990000; font-family: Times, 'Times New Roman'; font-size: 14px; line-height: 18px;">Peristiwa penting lain pada masa jabatan kedua ini adalah Badai Katrina pada Agustus 2005. Bush dianggap lambat dalam menangani peristiwa ini, yang memakan korban ribuan jiwa. Kejadian ini juga memperlihatkan jurang ekonomi yang jelas antara kaum kulit putih dan kulit hitam di Amerika. Dalam acara penandatanganan peraturan bioetik alternatif yang dihadiri 18 keluarga dengan 20-an batita yang lahir dari embrio sumbangan sisa dari prosedur fertilisasi in vitro, untuk pertama kalinya ia menggunakan hak vetonya untuk menghalangi RUU bagi pengembangan riset sel induk embrionik. Pada saat ini jabatan Kepala Staf Gedung Putih dipegang oleh Joshua B. Bolten dan Wakil Kepala Stafnya dijabat oleh Karl Rove.</span></div>
PASIR PEMALUhttp://www.blogger.com/profile/07532989191864303108noreply@blogger.com0