Bias
Sisa sebatang rokok temanku malam ini
tapi aku punya banyak kenangan dalam pekatnya
yang menari dalam jelaga bayangmu.
Lampu jalan mulai redup
seperti larut dalam sepi
pucuk puspa bersandar pada dinginnya malam
lupakan rindu yang hampir padam.
Mataku hanya menatap gelap
tengadah berharap cahaya pada rembulan
sedang anganku entah dimana.
Akalku mengembara
menyeruak kabut dari bias senyum manismu
menerka segala candu dari hidup tanpa kasta.
Lagi-lagi aku terjebak pada ingatan masa lalu
yang semua hanya tentangmu
tentang segala rasa tanpa jeda
bahkan tanpa cinta.
Sudahlah...
akupun hanya berharap ada dendang yang menghiburku
meski sebenarnya aku bosan merayu ilalang sayu.
Komentar
Posting Komentar