Resah
Dalam netramu aku mati
meski syairku tak pernah henti
bergerak seperti ombak
menggelorakan rindu hingga kelak.
Buih meronta
menangisi tepian yang menjauh, jauh...,
entah aku yang berlari, atau kau yang bersembunyi.
Akar bakau mulai nampak
pesisir jenuh bersenda
entah karena mulai tua
atau janji yang seringkali di lupa
Pipimu menganak sungai
deras menghujam raga
daun-daun mengering
gugur berserak membabi buta.
Kau muksa, aku tersiksa
edelweiss akhirnya layu
jatuh pada hakikat cinta bermanja duka.
Komentar
Posting Komentar