Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2014

Hampa

Mentari perlahan mengusap relung hati masuk melalui kekosongan bilikbilik kalbuku Angin pagi bagai nyanyian susupi poripori ingatan menjelma sembilu mengiris setiap harapan Aku tak jua beranjak dari kursi masalalu asap cigarilus membumbung jauh pergi mengangkasa,  sama seperti jauhnya sebuah asa Beranda di tamanku semakin berdebu  kusam karena rindurindu tak bertepi kotor karena pilupilu tak bertuan entah siapa yang salah Sudahlah, aku harus pergi  aku ingin merasakan bahagia dari sebuah kepulangan meski aku tak tahu bahagia seperti apa yang akan kuhidangkan

luka dalam cinta

Gambar
Pada pawana yang mempuisikan sunyi seorang lelaki menertawai lukisannya sendiri lukisan wanita yang menari karena luka memendam birahi pada rindu yang entah dimana Perihal duka,  adalah luka yang mencari tambatan rasa menghiba jiwa rela bersenda pada asa yang memeluk sukma Cinta,  itu yang di lukiskannya lelaki yang menimang dusta wanita yang rela meninakan luka bahkan sebalikn ya Entahlah,  wanita terlihat sama senang memanjakan diri pada kenangan lukaluka bersandar pada mimpi pangeran penyembuh luka