Asa

Jelaga malam; yang tergugah karena tangis, mengharu biru karena pilu, tersedak napsu yang menggunung, di balik jeruji-jaruji ketidak pastian, malam semakin pekat.

Aku membatu, berharap matahari meleleh dalam sanubariku, gantikan pesona-pesona jingga, bak halilintar di telan senja, dambakan damai mendekap nista.

Liku jalan semakin suram, berharap senyum dari semburat purnama, malam tetap semakin gelap.

Mimpiku terbang jauh menggenggam bintang, bersenda dalam tiap helaan asa, samarkan hati yang seakan mati, antara semangat dan emosi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cokek di rumah kawin

Sejuta puisi

Preman selebritis dari tahun ke tahun