sepi

Berandaku sepi tapi bukan mati
ada hujan yang setia menemani
hanya saja taman itu sekarang kelabu
mungkin menahan diri dari isak rindu. 

Pucukpucuk puspa seakan layu
merelakan diri untuk gugur dari rantingnya
ranting yang angkuh meski rapuh.

Peluhpeluh melinang samar menjadi gelinjang ragu
bisu pada ingin yang enggan menggugu
ketahuilah... jika aku merindu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cokek di rumah kawin

Sejuta puisi

Preman selebritis dari tahun ke tahun