INDONESIAKU SUDAH MERDEKA

Pada daun-daun mati, ada luka yang berharap sejati, bukan soal cinta yang hakiki, tapi soal hati yang berdarah sendiri. Darahku sudah tak punya warna, pucat. Bias pada ingin yang serba entah. Kau tahu aku akan mati, akupun tahu kau akan mati.

Rumahku dari batu yang pernah Tuan pijak, rumahku tinggal batu yang membuat Tuan mensiasati pajak. Haruskah aku marah?. Tuan bicara soal cinta, Nyonya bicara berair mata. Aku bingung memihak siapa, Tuan dan Nyonya membayarku

Dalam kamus hidup kami hanya tinggal kemiskinan, kesejahteraan hanya judul pidato tuan-tuan, menyedihkan. Padahal Indonesiaku sudah merdeka.

Hutanku terbakar, meski seberapa sering Tuan dan Nyonya berkoar
Indonesiaku terkapar, meski seberapa tinggi merah putih berkibar. "Kami hanya ingin berserikat, kami hanya ingin bebas berbuat, dan satu yang harus tuan ingat; kami ingin keringat kami bermartabat"

70 tahun sudah, Indonesiaku merdeka.

17-8-2015 serang, Banten. (mengenang perayaan H U T ke 70 Indonesia merdeka)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cokek di rumah kawin

Sejuta puisi

Preman selebritis dari tahun ke tahun