Renungan


Hidup memang mudah untuk di imajinasikan tapi hidup sangat sulit untuk di sekedar di angankan, hidup sangat mudah untuk di nikmati tapi hidup terlalu sulit untuk dapat di hayati, hidup amat mudah untuk di rekayasa tapi hidup teramat sulit untuk di rasakan dalam bentu kenyataan, terlepas dari mudah dan sulit semua manusia yang terlahir kedunia di paksa harus bisa untuk menjalankannya, semua manusia bebas memilih dalam menjalankan roda kehidupan, apakah ingin hidup yang serba mudah tapi dalam kebohongan, atau hidup yang serba sulit dengan banyak tantangan tapi dalam kenyataan.
 
Anehnya banyak diantara mereka yang lebih memilih jadi manusia bodoh yang memilih hidup yang serba mudah meski dalam kebohongan, mereka senang dengan apa yang di sebut rekayasa seperti dalam sinetron, sehingga jarang sekali mereka menggunakan akal sehat dalam menjalani hidupnya, lebih parahnya lagi mereka malu untuk mengakui keadaan hidup mereka yang sebenarnya, mereka cenderung malas mengikuti aturan dan terlalu yakin dengan apa yang di inginkannya, mereka selalu bermimpi dengan apa yang di sebut cita-cita tanpa berani mengakui keterbatasannya, norma-norma sudah tidak di indahkannya lagi bahkan merasa malu dan terlalu takut untuk di sebut ketinggalan jaman, hingga hidup orang seperti ini hampir berkiblat pada tekhnologi, golongan ini suka sekali dengan gaya hidup yang mudah dan cenderung mencari kenikmatan sesaat meski mereka sadar bahwa pilihan mereka terlalu murah untuk di tukar dengan kenikmatan abadi di hari akhir nanti, atau mungkin karena mereka terlalu tabu untuk sekedar berdiskusi dengan apa yang namanya Agama.
boleh percaya boleh tidak...kebanyakan manusia yang ada dalan pilihan ini adalah orang-orang pintar yang tidak cerdas hingga kurang beruntung karena melupakan diri dari mana mereka berasal, dan akan berakhir dimana mereka nanti setelah mati.
 
Sungguh beruntung bagi kita yang memilih hidup sadar dengan segala kesulitan dan tantangan serta kita tidak malu untuk mengakui keterbatasan, hingga kita selalu sadar kalau kita tiada daya tanpa pertolongan Sang Pencipta, kita tidak segan untuk meracau dengan apa yang di sebut doa, dan kita menjadi seorang penakut dalam menghirup kebebasan di dunia dengan selalu mengikuti aturan main yang di sebut norma.
 
Marilah kita mulai berpikir sehat dengan apa yang di butuhkan dan tidak terperangkap dengan segala apa yang di inginkan, mari kita jadikan norma-norma sebagai bagian dari hidup kita, semoga .....sesulit apapun rintangan dan tantangan yang kita hadapi kita dapat selalu tabah untuk menerimanya...amiiiiiiiiiin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejuta puisi

Cokek di rumah kawin

Preman selebritis dari tahun ke tahun