TEKAWE



Seringkali kita membaca berita tentang kisah-kisah pilu dan menyedihkan para TKW (Tenaga Kerja Wanita) yang bekerja di Saudi Arabia. Kisah atau cerita yang diangkat berdasarkan dari cerita para TKW atau karena pengamatan selintas kita tentang keadaan para TKW waktu bertemu di mall-mall, di restaurant ataupun di Rumah Sakit.
Sebetulnya kalau kita mau jujur terhadap diri kita sendiri, para TKW/ PRT (Pembantu Rumah Tangga) itu sudah diperlakukan tidak layak dan tidak manusiawi sejak sebelum keberangkatan mereka ke Saudi.
Pernahkah teman-teman melihat pemandangan di bandara Soekarno-Hatta, bagaimana para petugas, baik petugas dari PJTKI-nya atau petugas bandara memperlakukan TKW/ PRT yang akan diberangkatakan ke Saudi Arabia khususnya..??
Mereka digiring-giring seperti ternak, seringkali mereka dibentak-bentak bahkan dicaci maki. bagi anda  yang sering berada di bandara pemandangan seperti itu, bukan pemandangan yang langka.
Para TKW itu setelah digiring-giring seperti bebek, mereka biasanya duduk bergerombol dilantai. Ada pemandangan yang berbeda tentang kelakuan dan tingkah para TKW, dari TKW yang akan berangkat ke Saudi dengan tingkahnya para TKW/ PRT yang mau pulang dari Saudi. Para TKW yang bergerombol di bandara Soeta, kebanyakan mereka diam dan tidak banyak omong.
Di bandara Soeta dokumen2 keberangkatan para TKW,  semuanya sudah diurus oleh petugas dari PJTKI masing2. Setelah masuk ruang tunggu pesawat dan terbang ke Saudi, barulah TKW itu bertanggung jawab atas dirinya masing2. Ketika mereka sudah ada dalam pesawat Saudia/ GIA. Mulailah para pramugari yang di uji kesabarannya oleh para TKW.
betapa seringnya para pramugari yang cantik2 itu membersihkan lavatory / wc. Sambil tidak henti2 memberikan pengarahan kepada para TKW yang menggunakan lavatory. Coba lihat lantai lavatory yg menjadi penuh air, karena para TKW tidak tahu caranya cebok, tidak tahu caranya membuang tissue. Semuanya berceceran di lantai. Bahkan cara mengunci wc pun mereka tidak tahu..
Tahukah teman…?
Kalau banyak para TKW yang buta huruf…?
Bahkan banyak dari para TKW itu yg tidak bisa berbahasa Indonesia…??
mereka hanya bisa bahasa dari daerahnya sendiri. Jangankan bisa bahasa Arab untuk bisa berkomunikasi dengan majikan, bahasa Indonesiapun mereka banyak yang tidak tahu…?
apalagi bahasa Inggris…?
Itu sih bisa di itung dengan jari kelingking, Mungkin dari 1 jt TKW yang ke Saudi, mungkin cuma 1 yang bisa sedikit ngerti english…Itu kenyataan teman2..
Menyedihkan bukan..??
Terus apa yang mereka lakukan selama mereka ada di penampungan..????
Ternyata adanya balai latihan kerja itu sepertinya hanya formalitas saja, kadang2 tidak ikut latihan kerja juga mereka sudah bisa punya sertifikatnya.
Halahhhh….tahu sendiri lah, di negara tercinta kita itu apapaun bisa dibeli asal ada uang. Level korupsinya sudah dari level paling rendah sampai level paling tinggi. Berdasarkan sumber yang bisa dipercaya ( para TKW khususnya yang ke Saudi ) selama mereka berada di penampungan itu, selama mereka sedang mengurus dokumen2 dan menunggu datangnya visa, para TKW itu tidak belajar apa2. mereka hanya tidur2an, makan, minum, ngobrol2 sampai malam, setelah mereka sampai di bandara King Khalid Riyadh, karena tidak ada petugas dari PJTKI yang mengarahkan mereka, jadilah gerombolan para TKW itu seperti anak ayam yang kehilangan induknya, bagaimana tidak dibentak2 oleh petugas orang Saudi, kalau mereka disuruh berbaris disebelah kanan, para TKW masih tetap bergerombol disebelah kiri, disuruh mengantri satu-satu, malah mereka saling berebut, disuruh memperlihatkan paspor dan kartu kedatangan, mereka malah melongo.
Ya iyalahhhh….petugas mana yang tahann….?!
Apalagi orang Saudi kebanyakan tidak sabaran, dan suaranya yang kenceng2, habislah para TKW itu dibentak2, jangankan oleh petugas orang Saudi yang tidak bisa berbahasa Indonesia, wong oleh petugas orang Indonesia yang sebangsa saja, para TKW itu sering dibentak2 koq.
Setelah mereka selesai di proses di imigrasi dan selesai mengambil bagasi. Mereka semua dikumpulkan dan di data, sementara paspor para TKW itu akan dipegang oleh petugas Imigrasi. Setelah itu para TKW akan dibawa ke ruangan tunggu khusus TKW, sambil menunggu dijemput oleh majikan masing2.
Para TKW itu tidak akan dikeluarkan dari ruangan tersebut, kecuali dijemput oleh majikannya yang nama majikannya tertera di paspor TKW tersebut. Kalau yang nama penjemput TKW itu tidak sesuai dengan nama yang ada dalam paspor TKW, penjemput tersebut harus memperlihatkan surat kuasa penjemputan dari calon majikan asli TKW itu.
Itulah alasannya mengapa para TKW di bandara King Khalid di kumpulkan sebelum mereka dimasukkan ke ruang tunggu, calon majikan berada diluar sambil memelototi screen tv monitor, disana akan disebutkan nama TKW lengkap, nama majikan dan nomor urut TKW, kalau nama-nya sudah cocok, para majikan akan lapor ke meja petugas sambil memperlihatkan kartu ID asli. Setelah itu mereka akan memanggil TKW yang bersangkutan dan memberikan paspornya. Setelah TKW dan majikannya menandatangani surat-surat, barulah TKW itu bisa keluar mengikuti majikannya. Itu prosedur yang selama ini di lakukan.
Sekedar tahu saja ya... biaya yang dikeluarkan majikan untuk mengambil TKW, kurang lebih Rp. 28 juta, bahkan ada yang membayar lebih dari itu.
Untuk teman-teman yang berada di Indonesia khususnya, ini sekedar informasi saja, tidak semua TKW yang datang dan bekerja di Saudi Arabia itu semuanya mempunyai majikan WN Saudi.
Di Arab Saudi ini semua warga negara tersedia disini. Jadi para TKW itu ada yang punya majikannya memang WN asli Saudi, tapi tidak sedikit para majikan mereka itu warga negara lain yang mukim dan tinggal di saudi Arabia. Soalnya masyarakat kita yang ada di Indonesia kan tahunya kalau TKW bekerja di Saudi Arabia, sudah pasti saja majikannya warga negara Saudi.
Padahal tidak begitu…lho…!
Ada yang majikannya WN Turky, Mesir,  Sudan, Siria, Lebanon, Palestina, Jordan,  USA, Pakistan, India dsb. (capek kalau harus nyebutin satu satu mah…hehehe..)
Kalau anda sudah lama tinggal di Saudi dan anda sering belanja di toko2 Indonesia, seringkali kita akan melihat ada TKW yang memang sedang berbelanja atau TKW kaburan yang menunggu dijemput sesorang.
Tahukah anda…??
kalau para TKW ilegal diarab jumlahnya hampir sama banyaknya atau mungkin lebih banyak jumlahnya daripada para TKW yang legal.
TKW kaburan kebanyakannya bukan karena disiksa majikan atau karena tidak digaji majikan.Tapi banyak TKW yang kabur itu karena keinginannya sendiri, ada yang alasannya karena mereka ingin mendapatkan gaji yang lebih besar dari gaji yang didapat dari majikan asli.
Bahkan banyak yang jadi TKW kaburan karena mereka ingin bebas hidup bersama pacarnya ( para sopir2 Indonesia, para pekerja asing seperti Pakistan, Bangladesh, India)
Pernahkah anda mendengar bahwa di arab ada praktek pelacuran yg di lakukan oleh orang indonesia.....?????
Germo wanitanya kebanyakan orang Indonesia asli, kebanyakan dari salah satu daerah di indonesia yaitu M***** pasangan germo yang laki-laki seringkali orang Pakistan atau Bangladesh. Menurut pengakuan mereka, kostumernya kebanyakan sopir2 taxi orang Pakistan atau pekerja kasar orang Bangladesh dan India. Bahkan kadang2 ada juga sopir orang kita sendiri.
Para PSK asal negara kita itu bukan hanya TKW kaburan saja, bahkan banyak yang datang menggunakan visa umrah. begitu sampai di Jeddah mereka tidak pulang lagi ke Indonesia, tapi mereka memilih menjadi TKW ilegal. Itu bukan menjadi rahasia umum lagi disini.
Sepertinya setiap orang yang sudah lama mukim disini pasti sudah pada tahu soal itu. Pemerintah saudi Arabia sebetulnya terlalu baik terhadap TKW ilegal tsb.
Kenapa….??
karena menurut pengakuan para TKW ilegal, kalau mereka sudah ingin menghentikan petualangannya sebagai TKW ilegal dan mereka ingin secepatnya pulang ke Indonesia, para TKW ilegal itu akan menyerahkan dirinya sendiri ke kantor polisi ( jadi bukan polisi yang menangkap mereka, tapi seringkali TKW ilegal itu yg datang ke kantor polisi menyerahkan diri minta ditangkap ). Karena dengan cara itu lah para TKW akan di deportasi ke Indonesia dengan gratis ( biaya tiket ditanggung oleh pemerintah saudi arabia ).
Oleh polisi TKW itu akan dijebloskan dulu ke penampungan TKW yang bermasalah/ bahkan banyak juga TKW ilegal itu ditampung dipenjara2 wanita, sebelum menunggu proses dipulangkan. Kalau mereka di interogasi, mereka akan memberi alasan kabur dari majikan karena dipukuli dsb, dan mereka memberi alasan tidak tahu alamat lengkap majikannya.
Bagaimana polisi mau mencari majikan TKW tersebut kalau si TKW memberi alasan tidak tahu alamat majikannya….?
Akhirnya TKW itu ditempatkan di penampungan dan sudah pasti akan dipulangkan ke Indonesia.
Wahh…teman2  jangan berfikiran bahwa penampungan/ penjara wanita di Saudi menakutkan….
Menurut sumber yang bisa dipercaya kebenarannya. Penampungan/ penjara wanita di Saudi Arabia itu tempatnya sangat bagus. Makanan berlimpah ruah, malah konon katanya mereka mendapat jatah uang bulanan untuk membeli perlengkapan mandi sekitar 60 sr ( kurang lebih 140 rb ) per bulannya.
Sementara para TKW cuma tidur, duduk2, nyanyi2 dan menikmati hari2 nya sambil menunggu waktunya mereka di deportasi ke Indonesia.
Kenapa saya tahu banyak tentang keadaan penampungan/ penjara wanita itu. Karena saya pernah mengobrol langsung dengan beberapa TKW yang menurut pengakuannya, ternyata dia sudah beberapa kali bekerja di Saudi Arabia, dan dia pernah  menjadi TKW kaburan, dan  menjadi TKW sukses. Untungnya dia termasuk TKW kaburan baik, yang tidak pernah menjadi PSK, dan saya percaya itu.
Jadi kalau ada TKW yang pulang ke Indonesia dalam keadaan hamil, terus mengaku diperkosa oleh majikan laki2/ anak majikan laki2. Kita tidak harus begitu saja mempercayai omongan TKW itu. Karena kenyataannya  banyak sekali TKW yang dihamili oleh pacarnya, bukan diperkosa, tapi suka sama suka, TKW hamil karena diperkosa memang ada, tapi TKW yang hamil karena suka sama suka atau akibat karena melacurkan diri juga banyak.
Itu sudah bukan rahasia lagi, Sebagai seorang WNI, terus terang saya malu juga dengan kelakuan sebagian TKW yang tidak bertanggung jawab itu.
Pernah saya mendapat pertanyaan konyol dari seorang Saudi,“ Di Indonesia ada listrik gak…??ada telpon gak..??ada Mac Donald gak…??”. Saya jawab saja ” Tidak ada….!!! kami orang Indonesia masih hidup di gua gua…!!” hahahahahahaha.....
Ternyata orang itu punya alasan sendiri, kenapa mengajukan pertanyaan seperti itu. Karena dia punya pembantu dari Indonesia yang tidak tahu caranya menggunakan setrika, mesin cuci atau alat2 lainnya yang menggunakan listrik.. Mereka membandingkan dengan keadaan disini, semiskin miskinnya orang Saudi semuanya alat2 rumah tangganya kan sudah modern dan menggunakan listrik.
banyak sekali pemberitaan di media baik media cetak maupun televisi yang menceritakan tentang betapa kerasnya kehidupan TKW di arab sana, tapi percaya tidak percaya hal itu hanya jadi buah bibir semata, karena banyak sekali diantara mereka yang membawa berita miris dari arab tapi setelah kembali ke indonesia, beberapa lama kemudian, TKW itu akan kembali daftar ke PJTKI untuk kembali bekerja sebagai TKW di Saudi Arabia.
Itulah sebabnya, walaupun Saudi Arabia banyak dicaci maki di Indonesia oleh orang2 yang tidak tahu kejadian sebenarnya, tapi tetap saja PJTKI selalu kebanjiran calon TKW untuk minta diberangkatkan ke Saudi Arabia. Kalau teman2 tidak percaya, coba temen2 cek dan ricek ke PJTKI di Jakarta.
Teman2 akan mengetahui..
ada berapa ribu TKW yg sedang menunggu mendapatkan visa untuk bekerja di Saudi Arabia, dan saya yakin sekali kalau di Saudi Arabia, banyak sekali TKW yang semodel dengan yg di ceritakan diatas.
Pemerintah Saudi bukan tidak berusaha menekan serbuan datangnya para TKW ilegal, khususnya yang datang dari Indonesia. Mulai dari 2 tahun yang lalu. Semua warga Asing yang tinggal di Saudi Arabia, harus disidik jari lagi, di photo lagi di imigrasi untuk disimpan di data base mereka.
Konon katanya untuk mencegah masuknya kembali TKW ilegal yang pernah dideportasi ke luar dari Saudi Arabia. Jadi para tenaga kerja asing yang pernah bermasalah di Saudi Arabia, tidak akan bisa mudah masuk begitu saja walaupun mereka sudah mengganti paspor bahkan mengganti namanya.
Di semua tempat dibelahan dunia ini, orang2 jahat itu ada, dan orang2 yang baik pun ada, tidak semua majikan2 orang2 Saudi ( khususnya ) itu jahat, yang baiknya juga banyak sekali ( makanya banyak sekali TKW yg betah bertahun2 kerja di Saudi Arabia ).
Majikan yang jahat pun banyak, itu bisa kita lihat dari banyaknya TKW yang pulang ke Indonesia dengan keadaan babak belur, bahkan seringkali pulang hanya tinggal nama saja. TKW itu juga tidak semua orang yang baik dan jujur, banyak sekali TKW yang jahat yang penuh tipu muslihat. Makanya sering diberitakan di koran2 lokal arab saudi, kejahatan yang pelakunya TKW/ Tenaga Kerja Indonesia.
Baik dan buruknya pengalaman seseorang, tidak menjadi tolak ukur baik dan buruknya satu bangsa/ ras tertentu, marilah kita sama2 dewasa dalam menyikapi permasalahan masalah TKW ini ( khususnya TKW di Saudi Arabia), yang kadang2 tampaknya seringkali di dramatisir oleh pihak2 tertentu yg mungkin bisa mengambil keuntungan dari pemberiataan tersebut.
Kalau kita mau jujur negara kita punya andil besar dalam semua permasalahan TKW yang bermasalah ini.
Negara Indonesia yang konon katanya dulu, gemah ripah loh jinawi, ternyata sampai sekarang tidak bisa mensejahterakan rakyatnya. UUD 45 pasal 34 ayat 1, ” fakir miskin dan anak anak terlantar dipelihara oleh negara “ hanyalah kata kata keramat yang tertera di atas kertas belaka, pada kenyataannya para penguasa di negara kita sampai saat ini belum ada yang berpihak kepada rakyat miskin, selama angka kemiskinan dan angka pengangguran semakin meningkat, selama itu pula keberadaan TKW yang tidak berpendidikan pun tidak akan punah, malah akan semakin banyak dan meningkat.
Dan selama itu pula, kitapun akan selalu mendapat suguhan berita, tentang nasib para TKW yang memilukan, dan itu merupakan pekerjaan rumah untuk para pejabat penguasa negara Indonesia, terutama bapak menteri tenaga kerja yang sejak tahun jebot sampai tahun 2012 mau segera berakhirpun, belum ada tanda2 kapan Pekerjaan Rumah yang satu ini akan segera bisa diselesaikan dengan baik.
capek deeeehhh......!!!!!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cokek di rumah kawin

Sejuta puisi

Preman selebritis dari tahun ke tahun