Rindu malamku

Membaca terpatah ragam ingatan, dari lilitan kain sarung yang teramat tua untuk di lupakan, dengan sajadah yang tak lagi muda untuk di sorbankan, aku rindu kesunyian saat tafakur tengah malam bersama lipatan do'a yang tak bosan ku senandungkan.
Hening sesaat kala lantunan tergantikan suara adzan menjelang fajar, rinduku semakin dalam ingin mengejanya kembali, mengeja tiap lembar ayat dari kitab suci itu, mengeja tajwid dari hurup demi hurupnya, seperti yang sering aku lakukan waktu kecil dulu.
Komentar
Posting Komentar