C A D A S



Angkara murka sudah menjadi sahabat
kekalutan sudah menjadi kewajaran
sepertinya hukum sudah tidak bermakna
benar dan salah jadi rebutan
rumah pengadilan hanya jadi tempat pengesahan
yang di hiasi dalil-dalil kemunapikan
aku hanya tertunduk
teriakku kandas di dinding-dinding cadas
sementara hari-hari ku terkurung oleh jeruji ketidakpastian
dimana kau saat aku membutuhkanmu
aku yakin kau melihatku
dan tahu keberadaanku
wahai..cendekiawan, cerdik pandai, sarjana ahli
karena kau yang jadi pemimpinku sementara ini
ulurkan tanganmu
bukalah sedikit mata hatimu
agar aku yakin kau dapat menuntunku
sebelum aku menjatuhkan tangan untuk menuntunmu.
 
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejuta puisi

Cokek di rumah kawin

Preman selebritis dari tahun ke tahun