familiar

Ardhan adalah seorang kepala keluarga yang sangat pemalu, tapi dia sangat bertanggung jawab terhadap keluarganya, dia seorang pekerja yang ulet dan gigih, dia bekerja di sebuah toko milik keluarga istrinya, dia adalah penjaga toko yang sangat jujur sehingga diapun sangat di sayang oleh istrinya yang bernama Dita maupun oleh keluarganya, sedangkan istri Ardhan adalah seorang pekerja di sebuah perusahaan yang bergelut di bidang jasa, sehingga terlihat perbedaan yang sangat mencolok antara Ardhan dan istrinya, Ardhan terlihat kuper karena mungkin dia hanya seorang penjaga toko, sangat berbeda dengan istrinya yang familiar dan banyak bergaul yang karena mungkin juga tuntutan dari pekerjaannya.
Suatu hari saat mereka berkumpul selepas kerja, mereka asik bercengkrama seperti biasanya.
"mas besok aku pulang agak malam ya" Dita istrinya berkata sambil bergelayut manja di bahu Ardhan
"memangnya kamu mau kemana" jawab ardhan datar
"besok aku ada pertemuan ibu-ibu arisan, kebetulan nomor urut aku bulan ini" jawab Dita
"oh ya sudah" jawab Ardhan mengiyakan sambil memeluk Dita
"tapi mas malamnya ada acara makan makan di rumah kita ya.. " kata Dita
"ya sudah tapi aku pulang malam aja ya, aku di toko saja" kata Ardhan terlihat kebingungan mendengar istrinya akan mengajak teman-temannya kerumah, memang selama ini sangat jarang ada tamu kerumah mereka, bahkan Ardhan sendiri sangat jarang mungkin hampir tidak pernah kedatangan tamu.
"jangan justru aku ingin mengenalkan mas sama temen-temen aku, supaya mas bisa familiar seperti teman-temanku" jawab Dita seperti sangat berharap suaminya bisa di banggakan di depan rekan bisnisnya.
"tapi aku malu, kamu kan sudah tahu siapa aku" jawab Ardhan menolak dengan sangat halus
Dita terdiam sebentar, dan memang Dita sudah tahu akan sipat ardhan yang pemalu, rupanya Dita sedang berpikir keras supaya ardhan mau bertemu dengan teman-temannya, karena Dita sangat ingin memamerkan ketampanan ardhan kepada teman-temannya, rupanya Dita sering bercerita kepada teman wanitanya bagaimana tampan dan gagahnya paras yang dimiliki Ardhan suaminya, dan itu mengundang perhatian dari teman-teman kerja Dita, lalu mereka sepakat untuk berkunjung kerumah Dita untruk mencari tahu kebenarannya, dan satu yang paling diinginkan Dita adalah agar suaminya di anggap familiar oleh teman-temannya.

       Malam itu sekitar jam delapan malam di rumah Dita sudah ramai berkumpul teman-teman kerja Dita yang mengadakan arisan, tapi Dita agak sedikit gundah karena Ardhan yang di harapkan bisa menyambut tamu-tamu nya belum juga menampakkan batang hidungnya, Dita dengan gusar mengambil telpon lalu memijit nomor yang rupanya nomor toko milik keluarganya, "ya halo" telpon menjawab dengan ramah, lalu dengan nada mengancam Dita berkata "pokoknya mas harus pulang sekarang juga, Dita malu mas sudah janji dengan teman-teman" kata Dita dengan nada marah "tapi aku malu" jawab Ardhan rendah.lalu Dita dengan nada emosi berkata "pokoknya mas harus pulang sekarang juga" kemudian Dita menutup telpon dengan penuh emosi.Tak memakan waktu lama suara motor terdengar dari luar, benar saja Ardhan turun dari motor lalu memasuki rumah dengan mengendap-endap karena malu, kemudian Ardhan hanya berdiri di depan pintu, tentu saja Dita sudah tahu akan hal itu, dan Dita menempelkan jari telunjuk di bibirnya yang artinya meminta teman-temannya supaya jangan berisik, dengan perlahan dita membuka pintu sambil tersenyum lalu mengandeng Ardhan dengan mesranya, kemudian dia berkata dengan bangga "teman-teman perkenalkan ini suamiku" kata Dita tanpa malu, teman-temannya hanya diam menikmati ketampanan Ardhan, kemudian Ardhan menyalami mereka satu persatu sambil malu-malu, berbeda dengan teman Dita mereka menyalami Ardhan seperti ketemu dengan makanan yang sangat lezat, dan ada beberapa diantara mereka yang bahkan sampai meremas tangan Ardhan saking gemasnya. setelah ritual perkenalan selesai merekapun ngobrol ngalor ngidul tak tentu arah, Dita sangat berusaha keras suapaya suaminya bisa akrab dengan teman-temannya mungkin agar di bilang familiar, saking asiknya tak terasa waktu sudah hampir larut, satu persatu teman Dita pulang, tinggal dua orang teman Dita yang belum pulang, rupanya mereka sedang larut dalam obrolan yang sangat asik.
"dit aku pulang ya, sudah larut nih" kata temannya "ya sudah hati-hati ya, mau naik apa" kata Dita , rupanya dua temannya itu tidak membawa kendaraan seperti temannya yang lain.
"aku tunggu taksi saja, suka ada lewat sini kan taksinya" dua temannya menyahut.
"kalau begitu bagaimana kalau diantar sama suamiku saja sampai rumah" ujar Dita menawarkan.
"kalau tidak mengganggu aku sih senang-senang saja" kata teman Dita sambil tersenyum.
kemudian Dita melirik kearah suaminya dan dengan nada memohon Dita berkata sama suaminya "mas tolong ya mas, antar temanku sampai rumah mereka, kan kasian masa perempuan jalan malam-malam" kata Dita sambil memeluk suaminya, tentu saja Ardhan gelagapan di perlakukan seperti itu oleh Dita di depan teman-temannya, meski mereka adalah suami istri "tapi..." belum sempat menjawab Ardhan sudah di bekap mulutnya oleh Dita dengan bibirnya, rupanya dita ingin menunjukan kepada teman-temannya betapa harmonis dan mesranya keluarga mereka, kemudian Dita mengambil kunci mobil dari dalam tas kerjanya lalu memberikannya kepada Ardhan, kemudian dengan malas-malasan Ardhan bangun lalu di ikuti oleh dua teman Dita, mereka lalu masuk ke mobil.
"jangan di belakang semua dong emang suami gua sopir" kata Dita kepada temannya sambil tertawa, lalu salah seorang teman Dita pindah kedepan sambil tersenyum, seperti dapat durian runtuh bisa berdampingan dengan suami Dita yang tampan itu.

        Mobil melaju dengan perlahan meninggalkan  Dita yang melambaikan tangannya kearah mereka, Dita pun masuk rumah dengan hati senang karena bisa mengakrabkan suaminya dengan temannya, Dita menutup pintu sambil tersenyum, Dita membayangkan bagaimana temannya akan bercerita di kantor besok saat mereka bekerja. Dita bangga karena sudah berhasil membuat suaminya akrab dengan teman-temannya, Dita duduk di depan televisi sambil menunggu suaminya pulang, waktupun berlalu, jam menunjukan pukul dua malam tapi suaminya belum juga kembali, ada rasa khawatir di hati Dita, tapi di tepisnya "mungkin mobilnya mogok" Dita bergumam menghibur diri, jam sudah menujukan pukul empat subuh tapi Ardhan belum juga kembali, ada apa gerangan, pertanyaan itu berkecamuk di hati Dita, dengan gelisah Dita mencoba untuk tidur, tapi tidak bisa, sekarang yang ada di hati dita jadi rasa takut yang tiada tara, jam enam lewat tiga puluh pagi suami Dita belum juga kembali, entah apa yang terjadi dengan suaminya.

         Akhirnya semalaman dita tidak tidur menunggu suaminya , kemudian dita mencuci muka bahkan lupa untuk menyikat gigi Dita menstater motor suaminya yang selama ini di gunakan suaminya untuk bekerja, hanya satu tujuan Dita yaitu rumah temannya yang di antar oleh suaminya semalam, sampai di sebuah rumah yang besar dan mewah Dita menghentikan motornya, lalu tanpa permisi Dita membuka pintu yang rupanya tidak di kunci oleh pemiliknya, Dita semakin kalut dengan keadaan seperti itu, kemana suaminya dan dua temannya itu, tiba-tiba mata Dita tertuju pada sebuah kamar yang agak sedikit terbuka , Dita mengendap menghampiri kamar yang tidak terkunci itu kemudian Dita membuka pintu kamar lebar-lebar, BRUUUKK... Dita jatuh terduduk melihat pemandangan di hadapannya, rupanya Ardhan sedang tertidur lelap tanpa mengenakan busana, di kiri kanan Ardhan dua teman dita memeluk Ardhan dengan mesranya sambil tertidur, entah apa yang mereka lakukan semalam, entah apa yang terjadi dalam perjalanan mereka semalam, hancur sudah perasaan Dita rupanya malapetaka itu datang karena dirinya, dia yang menawarkan suaminya untuk mengantar dua temannya, dia pula yang memaksa suaminya supaya akrab dengan teman-temannya, dan dia lupa bahwa teman-temannya adalah perempuan yang haus, dia juga lupa bahwa dua temanya itu adalah janda yang sering menjadi gunjingan teman-temannya di kantor, sekarang siapa yang harus di salahkan, suaminya yang pemalu sekarang sudah berubah menjadi orang yang familiar yang di harapkan Dita, dan perubahan itu terjadi hanya dalam waktu satu malam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejuta puisi

Cokek di rumah kawin

Preman selebritis dari tahun ke tahun