Candu Indonesia


seks
   
Headline

Tabu sebenarnya membicarakan hal ini di indonesia, sampai-sampai hampir semua orang tua di indonesia tidak ada yang berani bicara masalah seks kepada anaknya, mungkin hanya beberapa gelintir orang saja yang berani mengajarkan masalah seks terhadap anaknya, karena sebagian besar penduduk indonesia hanya memandang bahwa seks sangat tabu untuk di bicarakan dengan anak-anak yang menginjak usia remaja, sehingga banyak sekali remaja yang menjelang dewasa menjadikan seks sebagai ajang coba-coba.


Dewasa ini permasalahan seks bebas pada remaja di indonesia tergolong kompleks dan sudah sangat mengkhawatirkan, hal ini dipicu dengan kurangnya pengetahuan akan reproduksi dan seksual yang benar, hampir setiap hari media pemberitaan di indonesia menayangkan akibat yg terjadi dari seks coba-coba, ada berita tentang remaja yang tega membuang bayi hasil hubungan gelapnya, ada remaja yang tega membunuh kekasihnya karena panik akibat kehamilan kekasihnya yang mengharuskan tanggung jawab yang sama sekali tidak mereka mengerti, bahkan tak jarang orang tua yang terpaksa menikahkan anaknya karena terlanjur hamil.


Berdasarkan data yang dihimpun PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) tahun 2006 menunjukkan remaja yang mengaku pernah melakukan hubungan seks pranikah adalah remaja usia 13-18 tahun. Sebanyak 60% di antaranya mengaku tidak menggunakan alat kontrasepsi dan mengaku melakukannya di rumah sendiri.

Tragis memang, tapi itulah kenyataannya... karena kurangnya informasi atau pengetahuan akan reproduksi dan pendidikan seksual yang benar, menjadikan seks sebagai ajang coba-coba yang berujung pada beberapa risiko di antaranya kehamilan.

Seksual aktif di kalangan remaja adalah realitas yang tidak bisa dipungkiri. Tingginya remaja yang melakukan seks pra-nikah di rumah karena orangtua merasa aman kalau membiarkan anaknya ada di rumah sendiri, sehingga tidak terlalu diawasi, padahal remaja paling banyak melakukan aktifitas tersebut di dalam rumah, seks memang kerap digunakan remaja sebagai ajang uji coba dari rasa penasaran, ini terjadi karena kurangnya pembelajaran pengetahuan kesehatan reproduksi dan seksual yang dimiliki remaja.

Selain itu, kurangnya pengawasan orangtua di rumah juga seringkali membuat remaja merasa nyaman dan aman untuk melakukan hubungan seks pra-nikah.

Hal ini juga seringkali terjadi karena di dukung oleh pengetahuan orangtua yang tidak cukup untuk berkomunikasi tentang seksualitas dengan anak yang seharusnya mendapatkan informasi yang tepat dari orangtua, agar dia tidak mendapatkan informasi yang salah dari luar, karena menurut survei kebanyakan remaja mendapat informasi tentang seks dari temannya, dan kebanyakan remaja hanya mengetahui masalah seks dari internet yang kebanyakan berani menampilkan gambar maupun cerita tentang seks yang hanya sepotong-sepotong.

Karenanya para remaja ini sebenarnya memerlukan pelayanan kesehatan reproduksi lebih spesifik, karena usia remaja adalah usia yang mempunyai resiko tinggi terhadap penyakit yang paling di takutkan oleh banyak orang terutama penyakit yang di akibatkan oleh hubungan seks bebas.

Maka dari itu .. ada baiknya mulai dari sekarang, setiap orang tua berani memberi pelajaran masalah seks kepada anaknya, agar para remaja tidak terjerumus pada pengetahuan yang salah, kita kesampingkan dulu kalimat tabu yang selama ini jadi pembenaran karena ketidak mengertian, demi generasi bangsa agar terhindar dari keterpurukan usia dini karena seks.

Semoga dengan mendapatkan informasi yang benar mengenai resiko kesehatan reproduksi remaja, maka diharapkan remaja akan semakin berhati-hati dalam melakukan aktivitas kehidupan seksualnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cokek di rumah kawin

Sejuta puisi

Preman selebritis dari tahun ke tahun